Rabu, 31 Mei 2017

Jurnal ke 6 (Translansi Mata Uang Asing)

Nama Jurnal
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Volume / Halaman
Vol. 2 No. 1 Halaman 35 - 44
JudulJurnal
EKSPOSURE TRANSLASI AKUNTANSI PERKEMBANGAN DAN DAMPAKNYA BAGI NEGARA-NEGARA ASIA
Nama Penulis
Fitri Ella Fauziah dan Murharsito
Tanggal Jurnal
Maret 2005
Download
Tujuan Penelitian
-
Metode Penelitian
-
Variabel Penelitian
-














HasilPenelitian
Perkembangan perekonomian yang begitu pesat ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan multinasional corporation (MNCs) baik dinegara Eropa maupun di Asia yang membutuhkan translasi akuntansi untuk menyamakan laporan konsolidasi antara anak perusahaan dengan induk perusahaan (parent). Exposure translasi mencerminkan exposure laporan keuangan konsolidasi sebuah MNC terhadap pergerakan nilai tukar. Translasi laporan keuangan untuk tujuan konsolidas itidak mempengaruhi arus kas perusahaan multinasional, Karena hal inilah sejumlah analis menyatakan bahwa exposure translasi tidak relevan. Sedangkan analis-analis yang lain berpendapat bahwa Karena laporan keuangan konsolidasi mencerminkan kinerja sebuah perusahaan multinasional, maka exposure translasi menjadi relevan. Sejak penerimaan perusahaan mempengaruhi harga saham, maka banyak MNCs yang memberikan perhatian terhadap exposure translasi. Sekalipun exposure translasi ini tidak mempengaruhi aliran kas perusahaan, namun banyak investor yang cenderung bereaksi negative apabila terjadi perbedaan dalam laporan penerimaan perusahaan dan salah satunya adalah laporan penerimaan konsolidasi. Oleh karena itulah maka banyak MNCs yang kemudian memperhatikan exposure translasi. Exposure translasi tergantung pada derajat pengaruh asing yang meliputi cabang-cabang asing. Negara lokasi cabang-cabang tersebut dan metode akuntansi yang digunakan. Sehubungan dengan fluktuasi nilai tukar pada awal tahun 1970an, maka diadakan penelitian yang dirumuskan dalam Financial Accounting of Standards Board (FASB). Untuk selanjutnya hasilnya  tertuang dalam FASB 8. Setelah diberlakukan ternyata FASB 8 ini menuai banyak kritikan, untuk selanjutnya diadakan sebuah penelitian yang menghasilkan FASB 52. Perbedaan inti pada FASB 52 ini adalah bahwa nilai kekayaan asing yang tidak disimpan dalam mata uang fungsional, akan dinilai ulang pada mata uang fungsional sesuai dengan translasi yang diutamakan. Pada FASB 52 meminta semua aktiva dan kwajiban diukur memakai kurs berjalan, maka distorsi yang diakibatkan oleh exposure translasi tidak lagi muncul. Menurut FASB 52 keuntungan dan kerugian translasi tidak dimasukan dalam laporan laba rugi namun dalam ekuitas pemegang saham, pada perkiraan penyesuaian translasi kumulatif. Hal ini diharapkan akan mengurangi variabilitas dari laba bersih pasca konsolidasi, Karena hanya perubahan-perubahan actual dari laba bersih yang akan dicatat dalam laporan laba rugi. FASB 52 mampu mengurangi exposure sebuah MNCs terhadap risiko  translasi, walaupun tidak menghilangkannya secara total. Perkiraan ekuitas pemegang saham meningkat akibat keuntungan translasi atau menurun akibat kerugian translasi. Jadi rasio-rasio keuntungan seperti pengembalian atas sekuitas (laba bersih/ekuitas) dan rasio ungkitan atau leverage (hutang/ekuitas) dipengaruhi oleh keuntungan atau kerugian translasi.






Kesimpulan
Perkembangan perekonomian yang begitu pesat ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan multi nasional corporation (MNCs) baik dinegara Eropa maupun di Asia yang membutuhkan translasi akuntansi untuk menyamakan laporan konsolidasi antara anak perusahaan dengan induk perusahaan (parent). Exposure translasi mencerminkan exposure laporan keuangan konsolidasi sebuah MNC terhadap pergerakan nilai tukar. Untuk mengukur exposure translasi, perusahaan-perusahaan multinasional dapat memprediksi laba dalam masing-masing valuta asing, dan kemudian menentukan dampak potensial dari pergerakan nilai tiap valuta asing terhadap valuta negara asal mereka. Exposure translasi tergantung pada derajat pengaruh asing yang meliputi cabang-cabang asing.


Pendapat Mengenai Jurnal
Risiko dari adanya exposure translasi harus ditanggulangi dengan melakukan perbaikan dalam peraturan-peraturan yang terkait dengan akuntansi.
Jurnal tersebut sudah bagus penjelasannya hanya saja dalam jurnal tersebut informasinya masih kurang lengkap, yaitu tidak memuat tujuan, metode dan variable yang digunakan.

Jurnal ke 12 (Perpajakan Internasional dan Penetapan Harga Transfer)

Riview Jurnal Perpajakan Internasional dan Penetapan Harga Transfer
Nama Jurnal
Jurnal Akuntansi dan Investasi
Volume
Vol. 16 No. 1 Halaman 63 - 73
Judul Jurnal
Pengaruh Pajak, Tunneling Incentive dan Mekanisme Bonus
Terhadap Keputusan Transfer Pricing
Download
http://journal.umy.ac.id/index.php/ai/article/view/1348
Nama Penulis
Mispiyanti
Tanggal Jurnal
Januari 2015
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  bukti empiris pengaruh pajak, tunneling incentive dan mekanisme bonus terhadap keputusan transfer pricing perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode purposive sampling
Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan adalah tentang pajak.
Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pajak dan mekanisme bonus tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan transfer pricing. Sementara, tunneling incentive berpengaruh signifikan terhadap keputusan transfer pricing.


Kesimpulan


Berdasarkan hasil analisis pengaruh dari variabel pajak, tunneling incentive dan mekanisme bonus terhadap keputusan transfer pricing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 dapat diambil kesimpulan bahwa hasil pengujian empiris menunjukkan bahwa pajak dan mekanisme bonus tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan transfer pricing perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Namun untuk variabel tunneling incentive berpengaruh signifikan terhadap keputusan transfer pricing perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Implikasi dalam penelitian tentang praktik transfer pricing pada perusahaan multinasional dengan status kepemilikan asing adalah transfer pricing merupakan suatu harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisi atau perusahaan. Namun dalam praktiknya, transfer pricing banyak digunakan secara ilegal guna meminimalkan beban pajak perusahaan. Namun dalam penelitian ini tidak terbukti, kemungkinan perusahaan mengurangi beban pajak perusahaan dengan menerapkan manajemen pajak. Mekanisme bonus merupakan salah satu strategi atau motif perhitungan dalam akuntansi yang tujuannya adalah untuk memberikan penghargaan kepada direksi atau manajemen dengan melihat laba secara keseluruhan. Adanya kebijakan bonus yang sudah tepat, maka pemilik berharap manajemen dapat meningkatkan kinerja perusahaan melalui efisiensi pembayaran pajak. Namun, upaya menghemat pengelua-ran pajaknya tidak selalu dilakukan dengan faktor mekanisme bonus, tetapi perusahaan dapat melakukan manajemen pajak yang dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara keseluruhan.
Tanggapan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat memberikan maanfaat dan pengetahuan lebih bagi pembaca mengenai pengaruh dari variabel pajak, tunneling incentive dan mekanisme bonus terhadap keputusan transfer pricing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Dan jurnal ini mungkin bisa dikembangkan lagi untuk penelitian ilmiah dikarenakan jurnal ini hanya berfokus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dibursa efek Indonesia.

Jurnal ke 8 (Jurnal Standar Akuntansi dan Akuntansi Global)

Riview Jurnal Standar Audit dan Akuntansi Global
Nama Jurnal
Jurnal Akuntansi
Volume
Vol. 10 No. 3 Halaman 257 – 268
Judul Jurnal
Dampak Krisis Kelangsungan Hidup Perusahaan Terhadap Informasi Akuntansi dan Peran Akuntansi
Download
Dokumen.tips/documents/dampak-krisis-kelangsungan-hidup-perusahaan-terhadap-informasi-akuntansi.html
Nama Penulis
Elizabeth Sugiarto Dermawan
Tanggal Jurnal
September 2010
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa penting informasi akuntansi dan peran akuntansi terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan adalah peran akuntansi dan informasi akuntansi.
Hasil Penelitian
Hasilnya yaitu bahwa informasi akuntansi dan peran akuntansi sangat penting karena  peran akuntan sebagai penyedia informasi dari perusahaan kepada peng­guna untuk pengambilan keputusan memang wajib ditingkatkan. Relevansi lebih diperhatikan dalam pengambilan keputusan, namun perlu diingat bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan bukan hanya relevan, masih ada un­derstandability, reliability, dan comparability. Trade off diantara karakteristik kualitatif inilah yang perlu diperhatikan oleh badan penyusun standar (Ikatan Akuntan Indonesia) ketika memutuskan tahun 2012 full adoption IFRS.


Kesimpulan


Sejarah membuktikan bahwa krisis perekonomian akan selalu terjadi dimana dapat berujung pada perang dunia, seperti Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Kaitan akuntan dengan perekonomian memang tidak langsung terlihat, namun kadangkala setiap krisis perekonomian terjadi akuntan dikatakan tidak dapat lepas tanggungjawab, hingga dikatakan akuntansi tidak kebal terhadap perkembangan zaman. . dan peran akuntan sebagai penyedia informasi dari perusahaan kepada peng­guna untuk pengambilan keputusan memang wajib ditingkatkan. Relevansi lebih diperhatikan dalam pengambilan keputusan, namun perlu diingat bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan bukan hanya relevan, masih ada un­derstandability, reliability, dan comparability. Trade off diantara karakteristik kualitatif inilah yang perlu diperhatikan oleh badan penyusun standar (Ikatan Akuntan Indonesia) ketika memutuskan tahun 2012 full adoption IFRS.
Tanggapan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat memberikan maanfaat dan pengetahuan lebih bagi pembaca mengenai peran akuntan dikelompokkan menjadi empat yaitu: The Actor, The Conceptor, The Doer, dan The Adminstrator. The Actor adalah akuntan yang banyak terlibat dalam tingkat stratejik dan sering menggunakan konsep-konsep akuntansi dalam tugas. The Conceptor adalah akuntan yang banyak mengerti konsep akuntansi tetapi keahliannya belum terlalu dibutuhkan organisasi. The Doer adalah akuntan yang tidak banyak paham konsep akuntansi tetapi cukup banyak menggunakan konsep akuntansi. The Administrator adalah para akun­tan yang tidak banyak memahami dan menggunakan kosep akuntansi dalam organisasi. Dengan makin pesatnya perkembangan teknologi peran akuntan sebagai the administrator dan the doer dapat dilakukan dengan bantuan kom­puter, sehingga kebutuhan akan tenaga akuntan dikedua peran ini cenderung berkurang. Akuntan yang ingin unggul dalam persaingan perebutan lapangan kerja wajib membekali diri agar dapat berperan sebagai the conceptor atau bahkan the actor.

Jurnal ke 7 (Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga)

Riview Jurnal Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga
Nama Jurnal
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen (JRBM)
Volume
Vol. 3 No. 1 Halaman 11 - 20
Judul Jurnal
Perubahan Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Food and Beverages
Download
fe.unpas.ac.id/fe_app/uploaduser/artikel/Kinerja_Keuangan.pdf
Nama Penulis
Ardi Gunardi
Tanggal Jurnal
Februari 2010
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis serta membuktikan secara empiris apakah komparatif mengenai kualitas informasi akuntansi dan kinerja keungan sebelum dan sesudah penerapan IFRS.
Metode Penelitian
Metode penelitian deskriptif yang digunakan, maka dapat diperoleh perkembangan besarnya perubahan kinerja keuangan ( Return on Equity, Price Earning Ratio, dan Earning per Share), serta perubahan harga saham pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2007
Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan adalah  Return on Equity, Price Earning Ratio, dan Earning per Share terhadap perubahan harga saham pada perusahaan industry makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005 sampai dengan periode 2007.
Hasil Penelitian
Hasilnya yaitu bahwa varians yang terjadi pada perubahan harga saham (Y) sebesar 78,2% ditentukan oleh varians yang terjadi pada perubahan ROE, perubahan PER, dan perubahan EPS, sedangkan pengujian koefisien determinasi secara parsial didapat bahwa perubahan EPS yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan harga saham.


Kesimpulan


Berdasarkan  hasil analisis, didapat hasil yang menunjukkan bahwa varians yang terjadi pada perubahan harga saham (Y) sebesar 78,2% ditentukan oleh varians yang terjadi pada perubahan ROE, perubahan PER, dan perubahan EPS, sedangkan pengujian koefisien determinasi secara parsial didapat bahwa perubahan EPS yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan harga saham.
Tanggapan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat memberikan maanfaat dan pengetahuan lebih bagi pembaca mengenai varians dalam perubahan kinerja keuangan (Return on Equity, Price Earning Ratio, dan Earning per Share), serta perubahanharga saham pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2005-2007. Melalui metode penelitian deskriptif yang digunakan, maka dapat diperoleh perkembangan besarnya perubahan kinerja keuangan (Return on Equity, Price Earning Ratio, dan Earning per Share), serta perubahan harga saham pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2007.  yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan harga saham ditentukan oleh varians yang terjadi pada perubahan ROE, perubahan PER, dan perubahan EPS, sedangkan pengujian koefisien determinasi secara parsial didapat bahwa perubahan EPS yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan harga saham.

Jurnal ke 9 (Analisis Laporan Keuangan Internasional)

Judul Jurnal
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL: DAMPAK DARI HARMONISASI MELALUI IFRS
Volume / Halaman
-
Nama Penulis
Mafudi dan Negina Kencono Putri
Tahun Jurnal
-
Tujuan Penelitian
Melihat pengaruh perbedaan akuntansi pada analisis laporan keuangan diberbagai negara dengan melihat hasil berbagai uji empiris yang telah dilakukan.
Metode
Tax pavable atau tax effect
Variabel Penelitian
Variabel bebas: Dampak perbedaan keragaman akuntansi
Variabel terikat: Analisis laporan keuangan internasional
Hasil Penelitian
Tujuan penyusunan dan pengguna masing-masing negara juga berbeda, tergantung pada kondisi ekonomi, sosial, politik dari sistem akuntansi-nya dimana negara tersebut berada.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian empiris diatas dapat ditunjukkan bahwa perbedaan rasio keuangan tetap signifikan dalam beberapa hal ketika perbadingan dibatasi untuk pasangan negara tertentu terutama untuk masalah likuiditas, solvency, indebtedness dan ROA berdasarkan operating income. Gambaran secara keseluruhan dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh keragaman aturan terhadap item-item laporan keuangan. Setelah mengungkapkan beberapa perbedaan dalam praktek akuntansi antar negara, maka perlu dipertimbangkan adanya harmonisasi. Harmonisasi tersebut dapat ditempuh dengan cara meningkatkan disclosure atas laporan keuangan atau dengan cara mengurangi alternatif pemilihan metode akuntansi. Agar usaha untuk meminimalkan keragaman akuntansi ini berhasil, maka komunitas bisnis global harus dilibatkan. Berbagai regulator dari berbagai negara harus bekerja sama agar tidak ada preferensi yang diberikan untuk perusahaan domestik maupun multinasional sejauh persyaratan accounting treatment atau disclosure dipertimbangkan. Para regulator harus yakin bahwa mereka dapat memenuhi tanggung jawabnya untuk menyediakan informasi yang komparabel bagi seluruh investor.
Pendapat Mengenai Penelitian
 Dalam penelitian ini tidak menampilkan pelaporan keuangan, sehingga sebagai pembaca sulit untuk melihat perbedaannya. Di penelitian ini hanya diungkapkan bahwa ada perbedaan yang signifikan. Tetapi penelitian ini sudah rinci mengenai cara harmonisasi yang dapat ditempuh.


Jurnal ke 10 (Perencanaan dan Pengendaliaan Manajemen)

Riview Jurnal Perencanaan dan Pengendaliaan Manajemen
Nama Jurnal
-
Volume
Volume 3 No. 1 Tahun 2015
Judul Jurnal
Pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja dalam strategic supply relationship dengan kerjasama sebagai variabel moderasi
Nama Penulis
Ni luh rastini, Ni kadek sinarwati, Anantawikrama tungga atmadja
Tanggal Jurnal
2015
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja dalam strategic supply relationship dengan kerjasama sebagai variabel moderasi.
Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penelitiaan ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan rancangan penelitian penjelasan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu.
Variabel Penelitian
Sistem pengendalian manajemen sebagai variabel independen, kinerja dalam strategic supply relationship sebagai variabel independen, dan kerjasama sebagai variabel moderasi.
Hasil Penelitian
Dari hasil uji validitas untuk masing-masing item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Semua item pertanyaan dalam kuesioner memiliki r hitung pada level 0,00-0,003 atau dibawah 0,05.

Dari hasil uji reliabilitas penelitian ini dinyatakan reliable karena didapatkan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70, yaitu sistem pengendalian manajemen sebesar 0,817, kinerja dalam strategic supply relationship sebesar 0,712, serta kerjasama sebesar 0,824, sehingga semua variabel penelitian ini dinyatakan reliable.

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dari semua variable dalam penelitian ini menunjukkan nilai signifikansi karena uji normalitas diperoleh dengan metode Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05, yakni dari hasil pengujian normalitas kinerja dalam SSRs diperoleh nilai sig. sebesar 0,183, pada sistem pengendalian manajemen diperoleh nilai sig. sebesar 0,180, dan pada kerjasama diperoleh nilai sig. 0,866. Hal ini berarti semua data dinyatakan normal. Hasil uji normalitas juga dapat dilihat pada metode grafik deteksi dengan melihat penyebaran data. Jika penyebaran data (titik) ada pada suatu diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas menunjukkan bahwa masing-masing model regresi tidak mengalami gejala multikolinieritas. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa nilai VIF untuk sistem pengendalian manajemen sebesar 3,656 dan nilai tolerance sebesar 0,274. Model regresi IN_X1_X2 memiliki nilai VIF sebesar 3,656 dan nilai tolerance sebesar 0,274. Hasil nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 sehingga tidak terjadi multikolonieritas.

Dari hasil uji heteroskedastisitas tidak ditemukan pola tertentu dan titik-titik yang menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi linier pada  penelitian ini tidak mengalami heteroskedastisitas dan layak dipergunakan.

Dari hasil uji t, antara Sistem Pengendalian Manajemen dengan Kinerja dalam Strategic Supply Relationship didapatkan signifikansi 0,001 (sig. dan ttabel 2,06866. Hasil pengujian ini menginpretasikan bahwa variabel Sistem Pengendalian Manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja dalam Strategic Supply Relationship pada taraf signifiansi 5% atau dengan kata lain H1 diterima. Variabel moderasi IN_X1X2 memiliki signifikansi 0,034 (sig. ttabel 2,06866. Hasil pengujian ini menginterpretasikan bahwa sistem pengendalian manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja dalam strategic supply relationship yang dimoderasi oleh kerjasama pada taraf signifikansi 5% atau dengan kata lain hipotesis kedua diterima. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi terlihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,395 (39,5%) yang artinya Kinerja dalam Strategic Supply Relationship dijelaskan oleh Sistem Pengendalian Manajemen sebesar 39,5%, sedangkan sisanya sebesar 60,5% dijelaskan oleh sebab lain diluar model ini.

Selanjutnya, hasil uji koefisien determinasi terlihat bahwa nilai adjusted R square didapatkan sebesar 0,505 (50,5%) yang artinya kinerja dalam strategic supply relationship dapat dijelaskan dengan sistem pengendalian manajemen sebesar 50,5% jika dimoderasi oleh kerjasama, dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model ini.

Dari hasil uji statistik, menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel sistem pengendalian manajemen adalah sebesar 0,379 dengan signifikansi 0,001 (sig. dan ttabel 2,06866. Hasil pengujian ini menginterpretasikan bahwa variabel Sistem Pengendalian Manajemen berpengaruh signifikan terhadap Kinerja dalam Strategic Supply Relationship. Hasil dari perhitungan thitung adalah positif yang berarti semakin tingginya sistem pengendalian manajemen hotel di Kabupaten Buleleng, maka Kinerja dalam Strategic Supply Relationship hotel di Kabupaten Buleleng akan semakin tinggi. Begitupula sebaliknya, jika sistem pengendalian manajemen hotel di Kabupaten Buleleng semakin rendah, maka Kinerja dalam Strategic Supply Relationship hotel di Kabupaten Buleleng akan semakin rendah pula.

Hasil pengujian statistik sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja dalam SSRs yang dimoderasi oleh kerjasama didapatkan hasil IN_X1X2 memiliki signifikansi 0,034 (sig. ttabel 2,06866. Dari hasil uji statistik tersebut, terdapat pengaruh yang signifikan yang diberikan dari variabel sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja dalam strategic supply relationship dengan kerjasama sebagai variabel moderasi. 


Kesimpulan


Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja dalam strategic supply relationship hotel di Kabupaten Buleleng dengan kerjasama sebagai variabel moderasi, maka selanjutnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Pertama, Sistem pengendalian manejemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dalam strategic supply relationship. Kedua, Sistem pengendalian manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja dalam strategic supply relationship yang dimoderasi oleh kerjasama.
Tanggapan
Sistem pengendalian manajemen sangat penting dan harus ada disetiap organisasi atau perusahaan karena strategi yang diterapkan perusahaan sangat membutuhkan adanya sistem pengendalian manajemen. Dan melalui sistem pengendalian manajemen pula dapat terwujud inovasi yang merupakan kunci keberlanjutan dari hamper setiap perusahaan. Dengan inovasi pula, manajemen semakin terpacu untuk meningkatkan kinerjanya dalam perusahaan, sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.