Rabu, 29 Januari 2014

Persaingan



Persaingan sebuah kata yang tak lazim di dunia ini. Banyak orang melakukan hal ini. Biasanya orang melakukan persaingan untuk mendapatkan kemenangan. Berbagai macam persaingan contoh seperti persaingan di salah satu turnamen olahraga, mereka ingin mendapatkan sebuah kemenangan berupa piala, mendali dan uang. Ada juga persaingan di sekolah, seperti ingin menjadi juara kelas, dan masih banyak lagi persaingan lainnya.
Persaingan dapat di lakukan dengan berbagai macam cara, ada persaingan dengan cara curang dan cara tidak curang atau biasa dibilang persaingan secara sehat. Persaingan secara curang, orang akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan kemenangan. Ada yang berbohong, ada yang mencelakakan pesaingnya, dan ada pula yang menjerumuskan pesaingnya agar kalah dalam bersaing.
Biasanya orang yang melakukan persaingan dengan cara curang, mereka tidak memikirkan segala resiko yang akan timbul. Contoh resiko yang bisa timbul kepada pelaku dalam persaingan curang, di cemooh orang lingkungan, mendapat hukuman, dan resiko yang lebih menakutkan yaitu mendapat dosa dan disiksa di akhirat.
Tetapi selain persaingan dengan cara curang ada juga yang bersaing dengan cara tidak curang atau persaingan secara sehat. Persaingan dengan cara tidak curang atau sehat contoh seorang pelajar yang ingin menjadi juara kelas, mereka berusaha dengan cara tekun dalam belajar.
            Pesaing sangat memikirkan apa yang harus dilakukan dan memikirkan apa yang akan terjadi tanpa menimbulkan masalah. Persaingan secara tidak curang atau secara sehat tidak akan menimbulkan masalah jika seseorang yang gagal bisa menerima kegagalannya, karena mereka bersaing secara sportif.
Tetapi terkadang persaingan secara tidak curang atau secara sehat juga dapat menimbulkan masalah. Masalah ini dapat muncul ketika seseorang tidak dapat menerima kegagalannya. Masalah yang akan timbul bisa berkelahi atau ribut, menjahatkan pemenangnya, dan bisa sampai yang ingin bunuh diri karena malu akibat kegagalanya.
Saya juga pernah bersaing dan saya pun gagal dalam persaingan tersebut. Awal saya sangat terpukul, sangat sedih, dan sangat malu ketika kegagalan itu datang, tetapi karena saya selalu diberikan masukan yang positif, saya selalu melakukan hal positif dan berfikiran positif semua rasa itu hilang, saya bisa menerima semua kegagalan itu, dan saya bisa bangkit untuk memulai persaingan yang lain.
Nah kita boleh bersaing, tetapi pilihlah bersaing dengan cara tidak curang atau sehat. Karena bersaing dengan cara tidak curang akan membawa kita menjadi orang yang lebih dewasa dan pintar dalam memilih tindakan yang baik. Jika kita gagal janganlah putus asa dan berusahalah melakukan hal positif dan berfikir positif.
Semoga bermanfaat, jika ada kekurangan mohon maaf :)

Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan



I.                                        Pegertian Perusahaan
Perusahaan adalah sutu organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan. Hampir di semua perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dibedakan menjadi tiga, yaotu: perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri dibedakan menjadi: perusahaan perseorangan dan persekutuan (perseroan).
Berikut ini adalah pengertian dan definisi perusahaan: 
a.              MOLENGRAAFF
Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar, untuk memperoleh penghasilan dengan cara memperdagangkan atau menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan 
b.             PEMERINTAH HINDIA BELANDA
Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan, yang dilakukan secara tidak terputus-putus, dengan terang-terangan, dalam kedudukan tertentu dan untuk mencari laba (bagi diri sendiri)
c.              UU No.8 TAHUN 1997, PASAL 1 (1)
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI
d.             JOHN M. ECHOLS
Bisnis berarti perusahaan 
e.              MURTI SUMARNI (1997)
Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. 
f.               MUCH NURACHMAD
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutun, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang mempekrjakan pekerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

II.                                   Tempat kedudukan dan letak perusahaan
Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung penting yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Ketepatan dan tempat perusahaan akan pemilih letak dan tempat perusahaan akan memberikan bantuan yang sangat berharga, baik dalam kaitannya dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan maupun dalam kaitannya dengan efisiensi biaya produksi. Dengan demikian, letak dan tempat kedudukan perusahaan harus diputuskan dengan hati-hati atas dasar fakta yang lengkap, ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek teknis. Disamping pertimbangan terhadap kebutuhan pada saat pendirian, pemilihan letak dan tempat kedudukan perusahan harus pula mempertimbangkan fleksibilitasnya terhadap kemungkinan rencana di masa depan dalam hal perluasan pabrik, diversifikasi produksi, daerah pemasaran hasil produksi, perubahan dan perluasan bahan baku, dan sebagianya.

A. Tempat Kedudukan Perusahaan.
Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.
B. Letak Perusahaan.
Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang esfisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya letak perusahaan antara lain :
  • Harga bahan mentah/bahan pembantu
  • Tingkat upah buruh
  • Tanah
  • Pajak
  • Tingkat bunga
  • Biaya alat produksi
  • Biaya atas jasa pihak ketiga

C. Jenis Letak Perusahaan.
Letak perusahaan dapat dibedakan menjadi empat :
1.             Letak perusahaan yang terikat dengan alam pada umumnya karena ketersediaan dan kemudahan bahan baku. Perusahaan yang berkaitan dengan bahan-bahan tambang pada umumnya terletak di daerah factor produksi alamnya, seperti perusahaan timah, emas, minyak bumi dan sebagainya. Sebagai contoh perusahaan pertambangan timah, perusahaan bunga memilih, perkebunan, pertanian, dll.
2.             Dalam hal ini perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena alas an yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. Sebagai contoh, perusahaan batik, kerjainan, dll.
3.             Letak perusahaan yang ditentukan oleh pemerintah, yaitu letak perusahaan yang ditentukan oleh pemerintah berdasarkan pertimbangan keamanan,politik, kesehatan, dll. Seperti, perusahaan bahan kimia, peternakan, dll.
4.             Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, yaitu letak perusahaan yang letaknya ditentukan berdasarkan faktor ekonomi yang mempengaruhinya. Seperti, ketersediaan bahan mentah, ketersediaan tenaga air, ketersediaan modal, ketersediaan tenaga kerja, transportasi, pasar dan kesesuaian iklim.

III.                              Perusahaan dan lembaga social
a.              Tujuan Pendirian Perusahaan
Di badakan menjadi 2, yaitu :
  • Tujuan ekonomis
Berkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.
Contoh : Menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga produk, kualitas, harga, kuantitas, pelanggan (inovatif).
  • Tujuan social
Perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, factor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.
Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberi kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan.

b.             Perusahaan Sebagai Suatu Sistem
                  Suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam hal mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai hal tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab sosial.
1.             Kepada pemilik modal                     : pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.
2.             Kepada lembaga penelit                   : membantu pendanaan.
3.             Kepada pekerja                                   : membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja karyawan.
4.             Kepada konsumen                              : menyediakan barang dan jasa yang bagus.
5.             Kepada pemerintah                            : membayar pajak.

c.               Fungsi-Fungsi Perusahaan
Ada dua fungsi perusahaan apabila kedua fungsi tersebut dijalankan dengan lancer, terkoordinir, terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. :
a.       Fungsi Operasi
Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan uu, fungsi operasi penunjang.
b.      Fungsi Manajemen
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian.
Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancer, terkoordinasi, terintegrasidalam rangka mencapai tujuan.

d.             Sifat sistem perusahaan
a. Kompleks
b. Sebagai suatu kesatuan / unit.
c. Sifatnya beragam.
d. Saling tergantung.
e. Dinamis

e.               Ciri-ciri perusahaan

Mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikendali.
Ciri-ciri umumnya :
a.              Operatif: adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
b.             Koordinatif: diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
c.              Regular: untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
d.             Dinamis: lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
e.              Formal: tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian,
f.               Lokasi: perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
g.             Pelayanan Bersyarat: keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.

IV.                              Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya  Terhadap Perusahaan
Setiap perusahaan, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil akan berinteraksi dengan lingkungan di mana perusahaan tersebut berada. Lingkungan itu sendiri selalu mengalami perubahan-perubahan yang begitu cepat. Dengan demikian perusahaan yang bisa bertahan hidup adalah perusahaan yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Sebaliknya, perusahaan akan mengalami masa kehancuran apabila perusahaan tersebut tidak memperhatikan perkembangan dan perubahan lingkungan di sekitarnya. Lingkungan perusahaan (Business environment) dapat diartikan sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langung maupun tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Pengertian lain tentang lingkungan diungkapkan oleh Robbins dan Coulter (1999) bahwa lingkungan merujuk pada lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada di luar perusahaan tersebut dan secara potensial mempengaruhi kinerja perusahaan. 
Keberhasilan perusahaan untuk bertahan dan berkembang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang bisa dikontrol oleh perusahaan maupun yang tidak. Oleh karena itu, prestasi perusahaan merupakan fungsi variabel yang bisa dikontrol seperti strategi dal lingkungan perusahaan sebagai variabel yang tidak terkontol (Kim & Lim, 1986).
Para ahli mengelompokkan lingkungan perusahaan ke dalam dua jenis, yaitu lingkungan langsung dan lingkungan tidak langsung. Penulis lainnya membagi lingkungan perusahaan menjadi dua bagian, yaitu lingkungan makro (macroenvironment) dengan lingkungan mikro (mikroenvironment). 
Porter (1980) mengemukakan bahwa lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu lingkungan eksternal dan internal.
A.  Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal menjadi dua kategori,yaitu:
1.   Lingkungan umum
Lingkungan umum merupakan lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan dan hamper semua perusahaan dipengaruhi oleh faktor tersebut.
Komponen-komponen dari lingkungan umum tersebut meliputi:
  • Demografi
  • Ekonomi
  • Alam
  • Teknologi
  • Politik
  • Sosial dan budaya
2.   Lingkungan industri
Porter (1980) mengemukakan bahwa aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan di mana perusahaan berada. Hal ini mengakibatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti ancaman-ancaman dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi sangat perlu untuk dianalisis. Porter mengemukakan suatu konsep competitive strategy yang menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek dan satu aspek pelengkap.
Keenam aspek atau variabel yang membentuk model untuk strategi bersaing tersebut di atas, adalah:
  • Ancaman masuk pendatang baru
  • Persaingan sesama perusahaan dalam industri
  • Ancaman dari produk pengganti
  • Kekuatan tawar pembeli
  • Kekuatan tawar pemasok
  • Pengaruh kekuatan pemegang saham (stakeholder) lainnya

B.  Lingkungan internal
Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam perusahaan itu sendiri dan sifatnya dapat dikontrol oleh perusahaan. Lingkungan internal berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi atau kinerja dari sebuah perusahaan. Kekuatan-kekuatan yang ada di dalam lingkungan internal tersebut meliputi; pekerja dewan komisaris dan pemegang saham.
Tom Peters dan Robert Waterman (dalam, Pearce and Robinson:1996), mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang digunakan untuk menjelaskan kinerja dari sebuah perusahaan. Kerangka itu dikenal sebagai Kerangka 7-S McKinsey. Kerangka tersebut memberikan visualisasi yang bermanfaat mengenai komponen kunci yang harus diperhatikan para manager atau pengbisnis dalam menjalankan dan menggembangkan bisnisnya. Kerangka McKinsey menyarankan agar manager atau pengbisnis memusatkan perhatian pada ketujuh komponen untuk memastikan pelaksanaan perusahaan yang efektif. Ketujuh komponen tersebut meliputi :
  • Struktur
  • Strategi
  • Sistem
  • Gaya kepemimpinan
  • Staf atau karyawan
  • Budaya perusahaan
  • Nilai bersama (kultur)
V.                                   Pendekatan Dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.



Sumber:
Fuad, M. dkk, Pengantar Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000
Anoraga Panji,SE., M. M., Manajemen Bisnis.Jakarta : Rineka Cipta, 2009