Selasa, 08 Oktober 2013

KONSEP DAN FUNGSI BISNIS



1.1            Pengertian dan Fungsi Bisnis
Bisnis dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambrakan semua aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehan-hari. Bisnis itu sendiri dapat dipandang sebagai suatu sistem menyeluruh yang menggabungkan sub-sistem yang lebih kecil yang disebut industri. Artinya, setiap industri dibentuk dari banyak perusahaan yang terdiri dari berbagai ukuran perusahaan dengan berbagai produk yang dihasilkannya, termasuk kegiatan pemasaran, pengembangan sumber daya rnanusia, pengaturan keuangan, dan sistem manajemen.

Huat, T Chwee, et. al (1990) mendefiniskan bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat kita (business is then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society). Dengan mengambil definisi system tersebut, kita dapat mengharapkan suatu hubungan yang saling mengisi antara bisnis dan pilihan kebutuhan dalam masyarakat kita. Setiap tindakan yang diambil dalam bisnis berakibat pada suatu sistem social yang lebih besar. Sistem bisnis bethubungan dengan sistem politik, system ekonorni, dan sistem hukum.

Pendapat lain diketnukakan oleh Griffin dan Ebert (1996), bahwa bisnis itu merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Laba dalam hal ini diperoleh dari selisih antara penerimaan bisnis dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Definisi tersebut menitikberatkan pada kemampuan menghasilkan (produce) dan pencapaian tingkat keuntungan atau laba. Dengan demikian organisasi bisnis yang sukses adalah organisasi bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan perusahaan memperoleh keuntungan dari transaksi tersebut.

Memperhatikan dua pendapat tersebut di atas, penulis mendefinisikan bisnis sebagai kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create of value) melalui penciptaan barang dan j asa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.

Definisi tersebut memfokuskan pada aspek-aspek sebagai berikut.

a. Kegiatan individu dan kelompok. Kegiatan bisnis dapat dilakukan oleh individu (usaha perseorangan) maupun kelompok (perusahaan). Masing»masing individu dan kelompok bekerja bersama-sama dalam rangka mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Crang-orang yang terlibat dalam organisasi bisnis menyertakan harta dan modal lainnya sebagai tanda penyertaan bergabung dalam bisnis tersebut.

b. Penciptaan nilai. Bisnis didinkan atau dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui penciptakan empat macam kegunaan, yaitu kegunaan bentuk (form utility), kegunaan tempat (place utility), kegunaan waktu (time utility), dan kegunaan kepemilikan (possession utility).

c. Penciptaan barang dan jasa. Perusahaan dapat memilih antara menciptakan barang atau menciptakan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam penciptaannya, baik barang maupun jasa memiliki proses produksi yang berbeda-beda.

d. Keuntungan melalui transaksi. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Salah satunya adalah memperoleh keuntungan. Keuntungan akan diperoleh apabila perusahaan dapat menj ual hasil produksinya dan masyarakat membeli dengan harga yang disepakati (transaksi).

Berdasarkan definisi bisnis tersebut maka keberadaan dan sebuah bisnis harus dapat memenuhi harapan atas kebutuhan-kebutuhan, baik dari masyarakat luas, karyawan dan manajelg maupun bangsa dan negara. Berikut ini adalah fungsi-fungsi bisnis dilihat dari kepentingan mikro ekonomi maupun makroekonomi.

·        Fungsi Mikro Bisnis

Fungsi mikro bisnis dapat dipandang sebagai kemampuan aktivitas bisnis dalam memberikan kontribusinya kepada pihak-pihak yang berperan secara langsung terhadap proses penciptaan nilai (creation of value) , yaitu:

a. Pekerja/karyawan. Karyawan merupakan salah satu sumber daya dan sekaligus input yang berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam suatu organisasi dan perusahaan, antara pekerja dan manajer memiliki kepentingan-kepentingan tersendiri. Para pekerja menginginkan adanya imbalan berupah upah atau gaji yang layak dari hasil kerja mereka. Sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi yang ditunjukkan oleh besamya omzet penjualan dan laba. Pertentangan dua kepentingan ini sering kali menimbulkan konflik di dalam organisasi itu sendiri.

b. Dewan Komisaris. Untuk organisasi atau perusahaan yang berukuran besar semacam PI biasanya terdiri dad beberapa dan bahkan ribuan orang yang terlibat di dalamnya. Keterlibatan orang-orang tersebut biasa kita sebut sebagai pemegang saham. Karena banyaknya pemegang saham yang terlibat di dalamnya, maka sulit sekali bagi mereka untuk melakukan pengawasan terhadap manajemen perusahaan. Oleh karena itu, dewan komisaris diperlukan untuk mewakili kepentingan para pemegang saham. Dewan komisaris akan selalu memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, memastikan kegiatan akanberjalan mencapai tujuan. Kedudukan dewan komisaris di dalam perusahaan adalah independen terhadap manajemen. Mereka bisa meminta manajemen untuk melakukan perubahan-perubahan yang di rasa perlu.

c. Pemegang Saham. Para pemegang saham memiliki kepentingan dan tanggung j awab tertentu terhadap perusahaan. Tanggung jawab tersebut di dasarkan pada seberapa besar sumbangan (saham) mereka terhadap perusahaan. Demikian sebaliknya, apabila perusahaan memperoleh keuntungan maka mereka akan memperoleh imbalan sebesar yang mereka sertakan.
·        Fungsi Makro Bisnis
Kontribusi terhadap pihak yang terlibat secara tidak langsung

1        Masyarakat sekitar perusahaan
Memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan
2        BangsadanNegara
Tanggung jawab kepada bangsa dan negara yang  diwujudkan dalam bentuk kewajiban membayar pajak

1.2            Elemen dan Sistem Bisnis
Dalam suatu bisnis, hubungan antara elemen-elemen pembentuk sistem bisnis sangat terkait. Masing-masing elemen merupakan factor penunjang bagi elemen yang lainnya. Yang dimaksud elemen bisnis dalam pengertian ini adalah faktor-faktor penunj ang dalam kegiaan bisnis, baik yang bersifat teknis maupun nonteknis. Faktor tersebut tidak berada dalam satu kegiatan yang terpisah akan tetapi merupakan satu kesatuan yang utuh. Lemahnya satu elemen dalam bisnis akan mempengaruhi kekuatan bagi bisnis tersebut. Dengan demikian, potensi sumber daya yang dimiliki oleh sebuah bisnis akan menentukan masa depan dari bisnis yang bersangkutan.

Elemen-elemen bisnis yang utama dan merupakan sumber daya yang kompetitif bagi sebuah bisnis terdin dari empat elemen utama, yaitu modal, bahan-bahan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan keterampilan manajemen. Walaupun masih terdapat elemen-elemen yang lain, namun elemen-elemen tersebut masih mendominasi dalam sistem bisnis.

3       Modal (capital)
Modal dalam pengertian ini dapat diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang digunakan dalam menjalanakan kegiatan-kegiatan bisnis. Banyak kalangan yang memandang bahwa modal uang bukanlah segala-galanya dalam sebuah bisnis. Namun perlu dipahami bahwa uang dalam sebuah bisnis diperlukan untuk memperoleh faktor-faktor produksi, seperti bahan baku dan upah tenaga kerja. Yang menjadi persoalan di sini bukanlah penting tidaknya modal, karena keberadaannya memang sangat diperlukan, akan tetapi bagaimana mengelola modal secara optimal sehingga bisnis yang dijalankan dapat berhasil (sukses).
Modal dalam bisnis dapat diperoleh dari berbagai sumbeg yaitu modal sendiri, modal pinjaman melalui perbankan, dan modal patungan (kerja sama). Masing-masing sumber modal tersebut memiliki keterbatasan dalam penggunaan dan risiko tanggungan. Perusahaan yang memiliki modal yang besar tidak serta merta merupakan bisnis yang sukses atau sebaliknya, perusahaan dengan modal kecil tidak berarti peluangnya untuk sukses sangat kecil. Yang terpenting dalam hal ini adalah bagaimana mengelola (manage) sumber daya capital sebagai elemen yang produktif untuk pengembangan bisnis.

4       Bahan-bahan (materials)
Bahan-bahan merupakan semua sumber alam, termasuk tanah, kayu, mineral, dan minyak. Sumber alam tersebut disebut juga sebagai faktor produksi yang diperlukan dalam melaksanakan aktivitas bisnis untuk diolah dan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Di Indonesia, sumber daya alam seperti disebutkan di atas sangatlah berlimpah. Ketersediaan sumber daya alam tersebut diharapkan mampu dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis di tanah air

Untuk mencapai keunggulan bisnis, perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan ketersediaan bahan material yang berlimpah. Kualitas dari bahan tersebut juga harus dipertimbangkan, karena kualitas bahan baku yang dipergunakan akan berdampak pada kualitas porduk yang dihasilkan. ]ika produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi, maka loyalitas pelanggan akan tetap terjaga. Dengan demikian keuntungan dalam jangka panjang dapat dicapai.

Jenis bahan baku yang diperlukan dalam operasi bisnis dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu bahan baku utama (especial raw material), dan bahan baku tambahan (additional raw material). Bahan baku utama adalah bahan baku yang pokok atau harus tersedia untuk untuk digunakan dalam rnenciptakan barang atau jasa. Misalnya, dalam proses pembuatan mi instan, perusahaan membutuhkan bahan baku tepung terigu, minyak sayur, dan garam. Demikian juga dalam pembuatan benang, perusahaan me-merlukan bahan baku kapas. Sedangkan bahan baku tambahan adalah bahan baku yang digunakan untuk mendukung proses penciptaan barang atau jasa. Dalam contoh tadi, perusahaan membutuhkan plastik pembungkixs atau penyedap rasa untuk melengkapi keberadaan dari produk utama.

5       Sumber Daya Manusia (Human Resource)
Karyawan merupakan salah satu sumber daya dan sekaligus input yang berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam suatu perusahaan, antara pekerja dan pemimpin memiliki kepentingamkepentingan tersendiri. Para pekerja menginginkan adanya imbalan berupa upah atau gaji yang layak dari hasil kerja mereka. Sementara pemilik bisnis menginginkan adanya kinerja yang tinggi yang ditunjukkan oleh besarnya omzet penjualan dan laba. Pertentangan dua kepentingan ini sering kali menimbulkan konflik di dalam perusahaan itu sendiri.
Dalam mengantisipasi tantangan lingkungan persaingan bisnis di masa menduatang, perusahaan perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan kompetensi melalui Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipekerjakan di lingkungan organisasi/perusahaan. Antisipasi itu harus dilakukan seiring dengan kegiatan menetapkan kualifikasi SDM dalam perencanaan SDM sesuai dengan persyaratan jabatan/pekerjaan yang membutuhkan SDM baru di masa depan, yang perlu diawali dengan menetapkan kualifikasi SDM yang memiliki kemampuan bisnis secara umum.

6       Manajemen Skill
Sebuah bisnis yang sukses adalah bisnis yang dijalankan dengan sistem manajemen (pengelolaan) yang efektif. Sistem manajemen yang efektif adalah sistem yang dijalankan berdasarkan prosedur dan tata kerja manajemen, yaitu perenaan yang efektif, pengorganisasiam, pengarahan dan pengendalian.
Kunci keberhasilan dalam sistem pengelolaan sebuah bisnis adalah bagaimana perusahaan dapat mempergunakan sumber daya yang ada untuk menghasilkan barang atau pelanggannya.


Apa saja macamnya Kegiatan bisnis itu ? ruang lingkup kegiatan bisnis itu sangatlah luas. Sebenarnya kegiatan bisnis dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu : produksi, distribusi dan konsumsi.
·         Produksi
Produksi adalah segala kegiatan yang menambah nilai guna suatu barang untuk kebutuhan manusia. Produksi di kategorikan menjadi tiga macam yaitu : produksi primer, sekunder dan tersier.
1.      Produksi Primer
Adalah kegiatan / proses menghasilkan bahan – bahan baku atau bahan mentah dengan cara mengambilnya langsung dari alam. Ada yang mengambil langsung hasil hutan misal kayu, buah – buahan, sagu, kelapa, dan bahan makanan lain tanpa harus menanam dulu.
2.      Produksi Sekunder
Produksi sekunder adalah kegiatan yang dilakukan untuk memproses bahan mentah / bahan baku menjadi bahan setengah jadi. Selain itu produksi sekunder juga mencakup produksi perakitan. Negara – negara yang sudah maju banyak sekali industri – industri sekunder, karena tidak mempunyai kekayaan alam seperti di negara indonesia. Mereka mengimpor bahan – bahan baku dari negara lain.
3.      Produksi Tersier
Produksi tersier adalah pendukung atau penunjang produksi primer dan sekunder dalam aktivitasnya. Misalnya tenaga – tenaga ahli yang profesional seperti guru, dokter, bidan, pengacara, seniman, adalah bentuk dari produksi tersier.
Faktor – faktor Produksi
Sistem bisnis dalam melakukan aktivitasnya sangat membutuhkan masukan dari masyarakat yang disebut dengan faktor produksi. Faktor – faktor produksi di klsifikasikan menjadi faktor produksi bahan baku/mentah, tenaga, modal dan entrepeneurship.
1.      Bahan baku
Bahan baku ini diambil langsung dari alam seperti mineral – mineral (biji besi, tembaga, emas, perak, aluminium, dll), hasil laut, danau dan sungai (ikan, udang, kerang, dll), hasil hutan (kayu, sagu, buah – buahan, kelapa, dll).


2.      Tenaga
Faktor produksi tenaga adalah semua orang yang bekerja di perusahaan mulai dari manager, supervisor, kepala bagian, teknisi, operator, quality control, gudang, administrasi, sampai ke bagian pemasaran.
3.      Modal
Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan produksi. Yaitu untuk membayar gaji karyawan, membeli bahan baku, biaya iklan, membayar listrik, air, tenaga medis, transportasi, membeli suku cadang, dll. Selain modal sendiri dana juga diperoleh dari saham, pinjaman, dan dari keuntungan perusahaan.
4.      Entrepeneurship
Adalah orang yang mengatur atau memanage perusahaan Entrepeneur selain bekerja untuk perusahaan sendiri juga bekerja di perusahaan lain. Pemilik perusahaan merekrut manager – manager profesional guna menjalankan bisnisnya.
·         Distribusi
Yang dimaksud dengan distribusi adalah suatu aktivitas memindahkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Distribusi mencakup semua kegiatan pemindahan barang, baik itu yang dari pemasok ke perusahaan, atau pemindahan barang yang ada di bagian penyimpanan barang, pengepakan, sampai ke pemakai akhir. Sistem distribusi ada dua macam yaitu distribusi langsung dan tidak langsung. Distribusi langsung sangatlah efektif dan efisien. Misalnya Para petani menjual barangnya ke ibu rumah tangga. Tapi zaman sekarang ini banyak yang menggunakan distribusi yang tidak langsung. Misalnya perusahaan mendistribusikan barangnya melalui pedagang – pedagang besar dan pengecer untuk di salurkan ke konsumen. DIstribusi berguna untuk memperluas jaringan pasar dan mempermudah konsumen pada saat membutuhkan barang.
·         Konsumsi
Tuntutan yang harus di hadapai perusahaan yaitu harus selalu menjaga banyaknya permintaan pasar terhadap barang dan jasa yang dihasilkannya. Untuk itu banyak sekali tindakan – tindakan yang dilakukan perusahaan misalnya menjaga kwalitas produk, mengadakan inovasi atau perubahan, mengadan promosi dan lain. Selain itu perusahaan harus tahu faktor – faktor apa saja yang bisa meningkatkan konsumsi masyarakat. Misalnya tergantung faktor umur. Barang apa saja yang disukai anak – anak, remaja dan orang dewasa.Biasanya anak – anak ditawarkan dengan pakain dan mainan. Remaja seusia sekolah membutuhkan peralatan sekolah, buku, peralatan olah raga. Orang dewasa membutuhkan fasilitas kesehatan.
1.4  Karakteristik sistem bisnis
  1. Kompleksitas dan keanekaragaman
Kompleksitas yang dimaksud disini adalah bahwa bisnis saat ini muncul dengan berbagai sektor dengan beberapa kelompok industri. Dalam masing-masing industri terkumpul perusahaan-perusahaan yang bervariasi baik dalam bentuk kepemiikan, volume bisnis, struktur modal, gaya manajemen, dan lingkup aktivitasnya. Misalnya berupa kelompok industri dari berbagai macam sektor.
  1. saling ketergantungan
saling membutuhkan diantara perusahaan, output yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan akan menjadi input bagi perusahaan lain, hubungan ketergantungan dalam istilah ekonomi disebut sebagai industri hilir dan industri hulu.
  1. Perubahan dan inovasi
Diperlukan oleh bisnis karena menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat. Perubahan ini demi memenuhi kebutuhan  dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Alternatifnya adalah :
-          mengembangkan produk yang sudah ada
-          menciptakan produk yang betul-betul baru
sumber:
Amirullah, dan Imam Hardjanto, 2005. Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
http://basicbisnis.wordpress.com/jenis-jenis-kegiatan-bisnis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar