Riview Jurnal Standar Audit dan Akuntansi Global
| |
Nama Jurnal
|
Jurnal Akuntansi
|
Volume
|
Vol. 10 No. 3 Halaman 257 – 268
|
Judul Jurnal
|
Dampak Krisis Kelangsungan Hidup Perusahaan Terhadap Informasi Akuntansi dan Peran Akuntansi
|
Download
|
Dokumen.tips/documents/dampak-krisis-kelangsungan-hidup-perusahaan-terhadap-informasi-akuntansi.html
|
Nama Penulis
|
Elizabeth Sugiarto Dermawan
|
Tanggal Jurnal
|
September 2010
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa penting informasi akuntansi dan peran akuntansi terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
|
Metode Penelitian
|
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi.
|
Variabel Penelitian
|
Variabel penelitian yang digunakan adalah peran akuntansi dan informasi akuntansi.
|
Hasil Penelitian
|
Hasilnya yaitu bahwa informasi akuntansi dan peran akuntansi sangat penting karena peran akuntan sebagai penyedia informasi dari perusahaan kepada pengguna untuk pengambilan keputusan memang wajib ditingkatkan. Relevansi lebih diperhatikan dalam pengambilan keputusan, namun perlu diingat bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan bukan hanya relevan, masih ada understandability, reliability, dan comparability. Trade off diantara karakteristik kualitatif inilah yang perlu diperhatikan oleh badan penyusun standar (Ikatan Akuntan Indonesia) ketika memutuskan tahun 2012 full adoption IFRS.
|
Kesimpulan
|
Sejarah membuktikan bahwa krisis perekonomian akan selalu terjadi dimana dapat berujung pada perang dunia, seperti Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Kaitan akuntan dengan perekonomian memang tidak langsung terlihat, namun kadangkala setiap krisis perekonomian terjadi akuntan dikatakan tidak dapat lepas tanggungjawab, hingga dikatakan akuntansi tidak kebal terhadap perkembangan zaman. . dan peran akuntan sebagai penyedia informasi dari perusahaan kepada pengguna untuk pengambilan keputusan memang wajib ditingkatkan. Relevansi lebih diperhatikan dalam pengambilan keputusan, namun perlu diingat bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan bukan hanya relevan, masih ada understandability, reliability, dan comparability. Trade off diantara karakteristik kualitatif inilah yang perlu diperhatikan oleh badan penyusun standar (Ikatan Akuntan Indonesia) ketika memutuskan tahun 2012 full adoption IFRS.
|
Tanggapan
|
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat memberikan maanfaat dan pengetahuan lebih bagi pembaca mengenai peran akuntan dikelompokkan menjadi empat yaitu: The Actor, The Conceptor, The Doer, dan The Adminstrator. The Actor adalah akuntan yang banyak terlibat dalam tingkat stratejik dan sering menggunakan konsep-konsep akuntansi dalam tugas. The Conceptor adalah akuntan yang banyak mengerti konsep akuntansi tetapi keahliannya belum terlalu dibutuhkan organisasi. The Doer adalah akuntan yang tidak banyak paham konsep akuntansi tetapi cukup banyak menggunakan konsep akuntansi. The Administrator adalah para akuntan yang tidak banyak memahami dan menggunakan kosep akuntansi dalam organisasi. Dengan makin pesatnya perkembangan teknologi peran akuntan sebagai the administrator dan the doer dapat dilakukan dengan bantuan komputer, sehingga kebutuhan akan tenaga akuntan dikedua peran ini cenderung berkurang. Akuntan yang ingin unggul dalam persaingan perebutan lapangan kerja wajib membekali diri agar dapat berperan sebagai the conceptor atau bahkan the actor.
|
Rabu, 31 Mei 2017
Jurnal ke 8 (Jurnal Standar Akuntansi dan Akuntansi Global)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar