Riview Jurnal Perencanaan dan Pengendaliaan Manajemen
|
|
Nama Jurnal
|
-
|
Volume
|
Volume 3 No. 1 Tahun 2015
|
Judul Jurnal
|
Pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja
dalam strategic supply relationship dengan
kerjasama sebagai variabel moderasi
|
Nama Penulis
|
Ni luh rastini, Ni kadek sinarwati, Anantawikrama tungga
atmadja
|
Tanggal Jurnal
|
2015
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja dalam strategic supply relationship dengan
kerjasama sebagai variabel moderasi.
|
Metode Penelitian
|
Metode penelitian dalam penelitiaan ini menggunakan
penelitian kuantitatif, dengan rancangan penelitian penjelasan. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu pemilihan
sampel berdasarkan kriteria tertentu.
|
Variabel Penelitian
|
Sistem pengendalian manajemen sebagai variabel independen,
kinerja dalam strategic supply relationship sebagai variabel independen, dan
kerjasama sebagai variabel moderasi.
|
Hasil Penelitian
|
Dari hasil uji
validitas untuk masing-masing item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan
valid. Semua item pertanyaan dalam kuesioner memiliki r hitung pada level
0,00-0,003 atau dibawah 0,05.
Dari hasil uji
reliabilitas penelitian ini dinyatakan reliable karena didapatkan nilai
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70, yaitu sistem pengendalian manajemen
sebesar 0,817, kinerja dalam strategic supply relationship sebesar 0,712,
serta kerjasama sebesar 0,824, sehingga semua variabel penelitian ini
dinyatakan reliable.
Berdasarkan
hasil pengujian normalitas dari semua variable dalam penelitian ini
menunjukkan nilai signifikansi karena uji normalitas diperoleh dengan metode
Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05, yakni dari hasil pengujian
normalitas kinerja dalam SSRs diperoleh nilai sig. sebesar 0,183, pada sistem
pengendalian manajemen diperoleh nilai sig. sebesar 0,180, dan pada kerjasama
diperoleh nilai sig. 0,866. Hal ini berarti semua data dinyatakan normal.
Hasil uji normalitas juga dapat dilihat pada metode grafik deteksi dengan
melihat penyebaran data. Jika penyebaran data (titik) ada pada suatu
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Berdasarkan
hasil pengujian multikolinieritas menunjukkan bahwa masing-masing model
regresi tidak mengalami gejala multikolinieritas. Dari hasil pengujian
diperoleh bahwa nilai VIF untuk sistem pengendalian manajemen sebesar 3,656
dan nilai tolerance sebesar 0,274. Model regresi IN_X1_X2 memiliki nilai VIF
sebesar 3,656 dan nilai tolerance sebesar 0,274. Hasil nilai VIF lebih kecil
dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 sehingga tidak terjadi
multikolonieritas.
Dari hasil uji
heteroskedastisitas tidak ditemukan pola tertentu dan titik-titik yang
menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi linier
pada penelitian ini tidak mengalami
heteroskedastisitas dan layak dipergunakan.
Dari hasil uji
t, antara Sistem Pengendalian Manajemen dengan Kinerja dalam Strategic Supply
Relationship didapatkan signifikansi 0,001 (sig. dan ttabel 2,06866. Hasil
pengujian ini menginpretasikan bahwa variabel Sistem Pengendalian Manajemen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja dalam Strategic Supply
Relationship pada taraf signifiansi 5% atau dengan kata lain H1 diterima.
Variabel moderasi IN_X1X2 memiliki signifikansi 0,034 (sig. ttabel 2,06866.
Hasil pengujian ini menginterpretasikan bahwa sistem pengendalian manajemen
berpengaruh signifikan terhadap kinerja dalam strategic supply relationship
yang dimoderasi oleh kerjasama pada taraf signifikansi 5% atau dengan kata
lain hipotesis kedua diterima. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi
terlihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,395 (39,5%) yang artinya
Kinerja dalam Strategic Supply Relationship dijelaskan oleh Sistem
Pengendalian Manajemen sebesar 39,5%, sedangkan sisanya sebesar 60,5%
dijelaskan oleh sebab lain diluar model ini.
Selanjutnya,
hasil uji koefisien determinasi terlihat bahwa nilai adjusted R square
didapatkan sebesar 0,505 (50,5%) yang artinya kinerja dalam strategic supply
relationship dapat dijelaskan dengan sistem pengendalian manajemen sebesar
50,5% jika dimoderasi oleh kerjasama, dan sisanya dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak dimasukkan dalam model ini.
Dari hasil uji
statistik, menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel sistem pengendalian
manajemen adalah sebesar 0,379 dengan signifikansi 0,001 (sig. dan ttabel
2,06866. Hasil pengujian ini menginterpretasikan bahwa variabel Sistem
Pengendalian Manajemen berpengaruh signifikan terhadap Kinerja dalam
Strategic Supply Relationship. Hasil dari perhitungan thitung adalah positif
yang berarti semakin tingginya sistem pengendalian manajemen hotel di
Kabupaten Buleleng, maka Kinerja dalam Strategic Supply Relationship hotel di
Kabupaten Buleleng akan semakin tinggi. Begitupula sebaliknya, jika sistem
pengendalian manajemen hotel di Kabupaten Buleleng semakin rendah, maka
Kinerja dalam Strategic Supply Relationship hotel di Kabupaten Buleleng akan
semakin rendah pula.
Hasil
pengujian statistik sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja dalam SSRs
yang dimoderasi oleh kerjasama didapatkan hasil IN_X1X2 memiliki signifikansi
0,034 (sig. ttabel 2,06866. Dari hasil uji statistik tersebut, terdapat
pengaruh yang signifikan yang diberikan dari variabel sistem pengendalian
manajemen terhadap kinerja dalam strategic supply relationship dengan
kerjasama sebagai variabel moderasi.
|
Kesimpulan
|
Berdasarkan
hasil penelitian mengenai pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap
kinerja dalam strategic supply relationship hotel di Kabupaten Buleleng
dengan kerjasama sebagai variabel moderasi, maka selanjutnya dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut. Pertama, Sistem pengendalian manejemen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dalam strategic supply
relationship. Kedua, Sistem pengendalian manajemen berpengaruh signifikan
terhadap kinerja dalam strategic supply relationship yang dimoderasi oleh
kerjasama.
|
Tanggapan
|
Sistem pengendalian manajemen sangat penting dan harus ada
disetiap organisasi atau perusahaan karena strategi yang diterapkan
perusahaan sangat membutuhkan adanya sistem pengendalian manajemen. Dan
melalui sistem pengendalian manajemen pula dapat terwujud inovasi yang
merupakan kunci keberlanjutan dari hamper setiap perusahaan. Dengan inovasi
pula, manajemen semakin terpacu untuk meningkatkan kinerjanya dalam
perusahaan, sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.
|
Rabu, 31 Mei 2017
Jurnal ke 10 (Perencanaan dan Pengendaliaan Manajemen)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar