Mulailah dari Kesenangan Pribadi
Carilah usaha yang memang dekat dengan kesenangan
atau kemampuan pribadi. Kemampuan itu adalah modal kita yang
pertama. Kita bisa merenungkan, apa saja yang kita kuasai dan mampu kita
kerjakan dengan baik. Kemampuan ini akan berkembang terus, dan kita yang tahu
seluk-beluknya. Setiap usaha punya kerumitan dan masalahnya sendiri.
Ciptakan Keunikan untuk Menarik Perhatian
Image yang baik tentu saja berpengaruh
terhadap respon konsumen. Seringkali citra baik suatu produk baru didapat
setelah proses bertahun-tahun. Oleh karena itu, di awal usaha, setiap produk
harus mampu mencuri perhatian konsumen. Kita harus menciptakan keunikan untuk
mencuri perhatian. Namun, keunikan tersebut tetap harus bercitra positif.
Keunikan itu bisa diaplikasikan dalam bentuk merek, cara pengemasan, cara
penyajian, servis purna layanan, dan sebagainya.
Bidang
Usaha
Bisa
memilih bidang usaha yang belum pernah ada atau yang sudah banyak. Pada
awalnya, orang merasa ragu untuk mulai membuka usaha, baik bidang yang belum
pernah ada maupun yang sudah banyak dilakukan.
Membuka usaha di bidang yang belum pernah ada, belum tentu tidak sukses. Membuka usaha di bidang yang belum pernah ada bisa menjadi awal usaha baru yang sukses bahkan perusahaan lain bisa mengekori. Untuk bidang usaha yang sudah pernah ada, buatlah ciri khas atau kelebihan yang tidak dimiliki pengusaha lain
Membuka usaha di bidang yang belum pernah ada, belum tentu tidak sukses. Membuka usaha di bidang yang belum pernah ada bisa menjadi awal usaha baru yang sukses bahkan perusahaan lain bisa mengekori. Untuk bidang usaha yang sudah pernah ada, buatlah ciri khas atau kelebihan yang tidak dimiliki pengusaha lain
Siapkan Mental
Dalam
usaha, mental adalah hal yang harus disiapkan. Mental pengusaha berbeda dengan
karyawan. Karyawan cenderung menghabiskan gaji bulanannya. Sedangkan, pengusaha
harus menginvestasikan sebagian penghasilannya untuk mendapatkan penghasilan
yang lebih besar. Maka, ketika kita sudah memilih untuk membuka usaha,
terapkanlah mental sebagai pengusaha.
Siapkan
Modal
Apapun jenis usahanya, pasti memerlukan modal. Banyak pengusaha yang mengeluhkan modal. Sebenarnya, tak perlu dirisaukan. Dengan modal kecil pun kamu sudah bisa membuka usaha. Besarnya modal tergantung dari besar atau kecilnya usaha yang kamu jalankan.
Jika masih kesulitan, ajaklah saudara atau teman untuk berbisnis bersama. Usahakan untuk tidak meminjam ke bank dahulu, sebab di awal usaha, apalagi jika usahanya belum terlalu besar, akan riskan jika sudah terbebani dengan utang.
Apapun jenis usahanya, pasti memerlukan modal. Banyak pengusaha yang mengeluhkan modal. Sebenarnya, tak perlu dirisaukan. Dengan modal kecil pun kamu sudah bisa membuka usaha. Besarnya modal tergantung dari besar atau kecilnya usaha yang kamu jalankan.
Jika masih kesulitan, ajaklah saudara atau teman untuk berbisnis bersama. Usahakan untuk tidak meminjam ke bank dahulu, sebab di awal usaha, apalagi jika usahanya belum terlalu besar, akan riskan jika sudah terbebani dengan utang.
Perencana
Keuangan
Keuangan untuk membuka bidang usaha, tak hanya terpaku pada modal awal. Ketika usaha sudah berjalan, kamu harus pandai mengatur alur keluar masuknya uang. Pisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Banyak pengusaha yang gagal karena keuangan pribadi dan bisnis, tercampur aduk.
Keuangan untuk membuka bidang usaha, tak hanya terpaku pada modal awal. Ketika usaha sudah berjalan, kamu harus pandai mengatur alur keluar masuknya uang. Pisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Banyak pengusaha yang gagal karena keuangan pribadi dan bisnis, tercampur aduk.
Jangan Menunda-nunda dan Jangan
Terburu-buru
Penyakit yang sering dialami masyarakat kita adalah
menunda-nunda tindakan saat kesempatan terbuka. Tentu saja, ini tidak baik
sebab kesempatan tidak datang dua kali. Oleh karena itu, bangkit dari kemalasan
dan memutus rantai penundaan adalah langkah yang harus dilakukan untuk meraih
sukses. Namun, bukan berarti kita boleh terburu-buru. Semua harus dilakukan
dengan cermat, dimulai pada saat yang tepat, direncanakan dengan baik dan
maksimal.
Hargai waktu
Beri nilai uang pada waktu Anda,
misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat Anda harus mengambil
keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap
minggu, dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri,
maka bayar terus ongkos kirim dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini
mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan budak sekalipun juga
memiliki nilai ekonomi.
Siapkan Diri untuk Berkompetisi
Kompetisi adalah sesuatu yang mutlak kita hadapi
dalam proses usaha. Oleh sebab itu, kita harus siap dengan kompetisi tersebut.
Mulailah dari rancangan produk yang mampu bersaing, mental enterpreneur
yang kuat dan tahan banting, serta kemampuan memperbarui ide dengan hal-hal
baru yang lebih baik. Jika memungkinkan, ubahlah lawan menjadi kawan. Ubahlah
persaingan menjadi mitra, minimal bangunlah iklim persaingan yang sehat.
Bersaing dalam Kualitas,
bukan Harga
Banyak usaha gulung tikar karena menyikapi
persaingan dengan cara menurunkan harga. Jangan terprovokasi dengan iklim
tersebut. Bersainglah dengan meningkatkan kualitas, bukan menurunkan harga.
Memang, pada akhirnya, harga memiliki pengaruh sangat kuat dalam persaingan.
Namun, jika harga menjadi bagian utama persaingan, itu tidak tepat. Menurunkan
harga membuat kita harus menurunkan kualitas. Kualitas yang buruk membuat
konsumen menjauh. Sementara kualitas yang baik, membuat konsumen ikhlas jika
harganya sedikit mahal.
Jadikan Konsumen Sebagai Mitra, Bahkan
Konsultan
Mungkin kita sering mendengar istilah “Pembeli
adalah raja.” Mereka harus kita layani sebaik-baiknya. Akan lebih baik jika
bisa kita jadikan mitra. Bahkan, konsultan. Jangan segan-segan meminta pendapat
mereka mengenai produk. Selain mendapat masukan berharga, cara semacam ini berfungsi
membangun keterikatan. Mereka akan “merasa memiliki” produk tersebut.
Pertimbangkan Lokasi dan Tata Letak
dengan baik
Lokasi
merupakan peran penting dalam membuka usaha. Lokasi yang ramai diyakini akan
membuat usahamu cepat dikenal dan menarik banyak peminat. Pilih lokasi yang
strategis, yaitu dekat dengan tempat aktivitas masyarakat, kantor,
sekolah, atau kampus.
Namun, terkadang lokasi bisa “menipu”. Banyak bidang usaha yang laris manis dan sukses meskipun berada di tempat yang sepi. Ada juga bidang usaha yang mampu menembus pasar internasional meskipun barangnya diproduksi dari tempat berlokasi di gang sempit.
Karena itu, pikirkan baik-baik mengenai lokasi. Untuk usaha yang baru berdiri, jangan ragu untuk memanfaatkan ruangan yang ada di rumah. Banyak, lho, usaha yang sukses yang berawal dari garasi rumah.
Namun, terkadang lokasi bisa “menipu”. Banyak bidang usaha yang laris manis dan sukses meskipun berada di tempat yang sepi. Ada juga bidang usaha yang mampu menembus pasar internasional meskipun barangnya diproduksi dari tempat berlokasi di gang sempit.
Karena itu, pikirkan baik-baik mengenai lokasi. Untuk usaha yang baru berdiri, jangan ragu untuk memanfaatkan ruangan yang ada di rumah. Banyak, lho, usaha yang sukses yang berawal dari garasi rumah.
Rekrut karyawan dengan baik
Tanpa memedulikan ukuran usaha Anda, pada akhirnya
Anda akan merekrut karyawan dari luar. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen
dengan hati-hati, tanpa tergesa-gesa, dan perlakukan hal tersebut sepenting
saat Anda memulai usaha. Sangat disayangkan sikap pemilik usaha yang punya visi
untuk usahanya, tapi merekrut karyawan yang justru menghalanginya meraih visi
tersebut.
Cari Pelanggan
Kenalkan bidang usahamu ke luar. Sebarkan informasi barang dagangan atau usaha jasamu ke semua orang, agar bisa mendapatkan klien.
Caranya bisa melalui promosi dari mulut ke mulut. Ceritakan bidang usahamu kepada teman dekat. Lalu, mintalah bantuannya untuk menyebarkan ke teman-temannya. Dengan cara ini akan semakin banyak orang yang tahu tentang usahamu.
Bisa juga dengan cara membuat brosur dan menyebarkan dari rumah ke rumah. Cara ini cukup ampuh, lho. Selain brosur, buatlah plang yang dipasang di depan tempat usaha, serta di tempat-tempat strategis lainnya.
Selain dua cara itu, bisa juga dilakukan pemasangan iklan di internet. Di era cyber ini, banyak orang yang senang berbelanja dengan cara online, atau mencari informasi barang dan jasa yang dibutuhkan, melalui internet.
Mengubah hambatan menjadi aset
Ungkapan mati satu tumbuh seribu memang terdengar klasik bahkan sebagian menganggapnya kuno. Namun para pengusaha sukses menerimanya sebagai suatu kebenaran. Apapun hambatannyam para pengusaha sukses selalu mampu mengubahnya menjadi jalan menuju keberhasilan.
Menerima segala hambatan sebagai aset yang berharga bisa membuat bisnis Anda semakin lancar. Hal ini karena Anda akan fokus pada masalah dan berupaya mengatasinya, bukan menghindarinya seperti yang biasa dilakukan banyak orang.
Risiko
Membangun bisnis, tentu saja ada risikonya. Namun, kalau kamu sudah menyadari risikonya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semakin maju usahamu, nama baikmu semakin dipertaruhkan. Karena itu, sambil menjaga kelangsungan bisnis, kamu juga harus terus menjaga nama baikmu. Sekali saja nama baikmu tercoreng, saat itu juga usaha yang telah kamu rintis, bisa hancur berantakan.
Membangun bisnis, tentu saja ada risikonya. Namun, kalau kamu sudah menyadari risikonya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semakin maju usahamu, nama baikmu semakin dipertaruhkan. Karena itu, sambil menjaga kelangsungan bisnis, kamu juga harus terus menjaga nama baikmu. Sekali saja nama baikmu tercoreng, saat itu juga usaha yang telah kamu rintis, bisa hancur berantakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar