I.
Pengertian Pasar dan Pemasaran
Pengertian Pasar
Pasar,
dalam ilmu ekonomi, adalah tempat bertemunya penjual dan
pembeli. Transaksi jual-beli yang terjadi tidak selalu memerlukan lokasi fisik.
Pasar yang dimaksud bisa merujuk kepada suatu negara
tempat suatu barang dijual dan dipasarkan.
Pengertian
secara sempit, pasar adalah suatu tempat
pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan transasksi jual beli dan jasa. Pengertian secara luas, pasar adalah
tempat bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan untuk menjual barang/jasa
dan pembeli yang melakukan uang untuk membli barang dengan harga tertentu.
Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu
kegiatan yang terpenting di dalam kehidupan perusahaan sebagai usahanya untuk
mencapai tujuan, mengembangkan usaha, mendapatkan laba serta mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Berhasil tidaknya suatu usaha atau
bisnis sangat tergantung pada keahlian manajemen serta keahlian dibidang
pemasaran dari baranng atau jasa yang diproduksi.
Beberapa ahli ekonomi mengemukakan definisi pemasaran sebagai berikut: ”Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial”. (William J.Stanton, 1995:7)
”Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana seorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai produk dengan pihak lain”. (Philip Kotler, 1993:4).
Beberapa ahli ekonomi mengemukakan definisi pemasaran sebagai berikut: ”Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial”. (William J.Stanton, 1995:7)
”Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana seorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai produk dengan pihak lain”. (Philip Kotler, 1993:4).
II.
Jenis-Jenis Pasar
Jenis-jenis pasar dapat kita bedakan menurut beberapa kategori, yakni menurut
fisiknya, menurut waktunya, menurut barang yang diperjualbelikan, menurut luas
kegiatannya, menurut bentuknya, dan menurut sifat pembentukan harganya. Berikut
ini masing-masing penjelasan terhadap jenis-jenis pasar tersebut:
Jenis-jenis pasar menurut fisiknya
Jenis-jenis pasar menurut fisiknya
- Pasar konkret (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual melakukan transaksi secara langsung. Barang yang diperjualbelikan juga tersedia di pasar. Contohnya, pasar sayuran, buah-buahan, dan pasar tradisional.
- Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli hanya melalui telepon, internet, dan lain-lain berdasarkan contoh barang. Contohnya telemarket dan pasar modal.
Jenis-jenis pasar menurut waktunya
- Pasar harian adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setiap hari dan sebagian barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan sehari-hari.
- Pasar mingguan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung seminggu sekali. Biasanya terdapat di daerah yang belum padat penduduk dan lokasi pemukimannya masih berjauhan.
- Pasar bulanan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan sekali. Biasanya barang yang diperjualbelikan barang yang akan dijual kembali (agen/grosir).
- Pasar tahunan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setahun sekali, misalnya PRJ (Pasar Raya Jakarta).
Jenis-jenis pasar menurut barang
yang diperjualbelikan
- Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
- Pasar sumber daya produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, tenaga ahli, mesin-mesin, dan tanah.
Jenis-jenis pasar menurut luas
kegiatannya
- Pasar setempat adalah pasar yang penjual dan pembelinya hanya penduduk setempat.
- Pasar daerah atau pasar lokal adalah pasar di setiap daerah yang memperjualbelikan barang-barang yang diperlukan penduduk derah tersebut. Contohnya Pasar Gede di Solo.
- Pasar Nasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang mencakup satu negara contohnya pasar senen.
- Pasar Internasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang-barang keperluan masyarakat internasional. Contohnya pasar kopi di Santos (Brasil).
Jenis-jenis pasar menurut Bentuknya
- Pasar persaingan sempurna (terorganisir)
- Pasar persaingan tidak sempurna
- Jenis-jenis pasar menurut sifat pembentukan harga
- Pasar persaingan adalah pasar yang pembentukan harga ditentukan oleh persaingan antara permintaan dan penawaran.
- Pasar monopoli adalah pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu orang. Contohnya PT Kereta Api Indonesia.
- Pasar duopoli adalah pasar yang penjualnya hanya dua orang dan menguasai penawaran suatu barang dan mengendalikan harga barang.
- Pasar oligopoli adalah pasar yang di dalamnya terdapat beberapa penjual dengan dipimpin oleh salah satu dari penjual tersebut mengendalikan tingkat harga barang. Contohnya perusahaan otomotif Astra Indonesia.
- Pasar monopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh satu orang atau sekelompok pembeli.
- Pasar duopsoni adalah pasar pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh dua orang atau dua kelompok pembeli.
- Pasar oligopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh beberapa orang atau beberapa kelompok pembeli.
III.
Konsep-Konsep Inti Pemasaran
1. Konsep
produksi :
Konsumen
menyukai produk yg tesedia dan selaras dengan kemampuan dan manajemen
berkosentrasi pada efisiensi produksi dan distribusi
2. Konsep
Produk :
Konsumen
menyukai produk yg bermutu dan kinerja
baik serta keistimewaan yg
mencolok, manajemen harus memperbaiki terus-menerus produknya
3. Konsep
Penjualan :
Konsumen
tidak akan membeli banyak produk kecuali manajemen melakukan usaha promosi dan
penjualan yg baik
4. Konsep
Pemasaran :
Menurut
konsep ini, kunci untuk mencapai keberhasilan sasaran organisasi adalah
kejelian dalam menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta
mengupayakan pemenuhan kepuasan yang lebih baik ketimbang apa yang dilakukan
pesaing.
5. Konsep pemasaran kemasyarakatan
Menurut konsep ini tugas organisasi
berhubungan dengan penentuan kebutuhan, keinginan, serta minat pasar sasaran
dan untuk memberikan kepuasan yang lebih efisien dan efektif daripada pesaing
dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat secara keseluruhan.
IV.
Manajemen Pemasaran
Keadaan Permintaan Dan Tugas Pasar
1.
Permintaan Negatif (negatif demand)
Adalah keadaan sebagian terbesar dari segmen pasar potensial
yang penting tidak menyukai produk atau jasa yang ditawarkan, bahkan mereka
bersedia membayar untuk menghindarinya. Tugas Pemasarannya adalah positif
permintaan dan nama resminya adalah conversional marketing.
2.
Tidak ada permintaan (no demand)
Berarti orang tidak berminat sama sekali terhadap penawaran
suatu produk atau jasa. Penawaran yang ada dalam keadaan tidak ada permintaan
dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:
·
Barangnya sudah dikenal tetapi
dianggap tidak mempunyai nilai, misal barang-barang bekas.
·
Barangnya sudah dikenal dan dianggap
bernilai, tetapi tidak mempunyai nilai untuk pasar tertentu, missal penawaran
perahu di daerah pegunungan.
·
Barangnya baru ditemukan dan
menghadapi keadaan tidak ada permintaan Karena pasarnya tidak mengetahui
tentang adanya barang-barang tersebut, misalnya barang-barang perhiasan.
Tugas manajer pemasaran pada keadaan permintaan ini
adalah menciptakan permintaan atau “stimulation marketing” adalah sebagai
berikut :
·
Mencoba menghubungkan produk atau
jasa dengan kebutuhan yang ada di pasar. Misal, barang bekas dapat dibuat
barang seni.
·
Mencoba mengubah lingkungan
sedemikian rupa agar barang-barang yang ditawarkan menjadi bernilai, misal
membuat danau rekreasi untuk menciptakan permintaan terhadap perahu.
·
Menyebar informasi tentang suatu
barang yang baru ditemukan kepasar agar diketahui bahwa barang tersebut ada dan
orang tertarik untuk membeli.
3.
Permintaan terpendam (latent demand)
Adalah jika sebagian besar orang – orang mempunyai kebutuhan
yang kuat akan sesuatu yang tidak ada dalam bentuk barang atau jasa yang nyata.
Dalam keadaan permintaan seperti ini maka manajer pemasaran mempunyai tugas
untuk mengembangkan permintaan atau disebut “development marketing”.
4.
Permintaan menurun (falling demand)
Adalah suatu keadaan di mana permintaan untuk suatu produk
atau jasa semakin berkurang dari tingkat sebelumnya, dan diperkirakan akan
menurun terus dan jika tidak memperbaiki pasar yang dituju atau usaha-usaha
pemasaran. Tugas pemasarannya adalah “remarketing”.
5.
Permintaan tidak teratur (irregular
demand)
Perusahaan dapat mengalami masa-masa penuh dan masa-masa
sepi atau permintaan tidak teratur, yaitu suatu keadaan dimana pola pemintaan
pada saat-saat tertentu dipengaruhi oleh fluktuasi musim atau hal-hal lain.
Tugas manajemen marketing adalah menyelaraskan permintaan atau
“syncromarketing”, yaitu dengan menyesuaikan permintaan dan penawaran dengan
mengubah pola permintaan misal dengan memberikan harga yang murah pada
masa-masa sepi atau mengenakan harga yang tinggi pada masa-masa ramai.
6.
Permintaan penuh (full demand)
Adalah suatu keadaan di mana tingkat dan saat permintaan
yang sekarang sama dengan tingkat dan saat permintaan yang diharapkan.
Permintaan pasar dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yang bersifat menekan,
seperti perubahan kebutuhan dan selera di pasar, persaingan yang aktif.
Biasanya para pesaing akan muncul bilamana suatu produk mengalami permintaan
penuh. Tugas manajer permasaran adalah “maintenance marketing”, yaitu dengan
mempertahankan harga jual, mengendalikan biaya, tetap mengadakan promosi.
7.
Permintaan yang berlebihan (overfull
demand)
Adalah suatu keadaan dimana permintaan lebih besar dari pada
penawarannnya. Perusahaan merasa tidak mampu untuk memenuhi permintaan yang
lebih besar. Dalam hal ini tugas manajer pemasaran adalah mengurangi permintaan
atau disebut “demarketing”, yaitu dengan menaikkan harga, mengurangi kegiatan
promosi.
8.
Permintaan tidak sehat (unwholesome
demand)
Adalah permintaan beberapa jenis produk yang dapat dinilai
tidak baik dari segi kesejahteraan konsumen, kemakmuran masyarakat atau
penyedia, seperti permintaan rokok, obat-obatan terlarang atau ganja, dll.
Dalam hal ini manajer pemasaran mempunyai tugas untuk merusak atau meniadakan
permintaan atau disebut “countermarketing”.
Falsafah Manajemen Pemasaran
Terdapat 5 falsafah/pedoman yang
dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas pemasaran, yaitu:
1.
Production
Concept
Konsumen lebih menyukai produk yang
tersedia secara luas dan murah harganya
2.
Product
Concept
Konsumen menyukai produk produk yang
menawarkan kualitas, dan kinerja terbaik, serta fitur fitur yang inovatif
3.
Selling
Concept
Konsumen dan pebisnis hanya akan
membeli produk yang melakukan usaha usaha pemasaran yang aktif. Konsumen tidak
akan membeli jika tidak ada usaha pemasaran yang gencar
4.
Marketing
Concept
Kunci pencapaian sasaran organisasi
adalah seberapa efektif suatu perusahaan dalam menciptakan, menyampaikan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih superior kepada target pasarnya
disbanding dengan pesaingnya
5.
Holistic
Marketing Concept
Merupakan konsep menyeluruh atas relationship
marketing, integrated marketing, internal marketing, social responsibility
marketing
a.
Relationship Marketing:
Sasaran
kunci pemasaran adalah mengembangkan relationship secara mendalam dan abadi
dengan semua orang atau organisasi yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung keberhasilan aktivitas pemasaran perusahaan.
Relationship
marketing memiliki tujuan membangun secara bersama-sama relationship jangka
panjang yang memuaskan dengan pihak pihak kunci, seperti: customer, supplier,
distributors, dan partner pemasaran lainnya, sehingga mampu menghasilkan dan
mempertahankan bisnisnya.
b. Integrated Marketing
Pemasaran terintegrasi yang
memadukan:
1)
Product
2)
Price
3) Place
4) Promotion :
- Advertising
- Sales promotion
- Events and experiences
- Public relations
- Direct marketing
- Personal selling
c. Internal Marketing
Pemasaran
internal merupakan tugas memilih, melatih, dan memotivasi pekerja/employee yang
ingin melayani pelanggan secara baik.
d. Social Responsibility
Marketing
Pemahaman
akan wawasan yang luas serta etika, lingkungan, hokum, dan social dalam konteks
aktifitas dan program pemasaran.
V.
Buaran Pemasaran
Bauran
pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan dari variabel-variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk
mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Dalam bukunya, Sofjan Assauri
mendefinisikan bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana yang dapat dikendalikan
oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Jadi,
bauran pemasaran terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan
digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar
sasarannya.
Bauran
pemasaran terdapat empat komponen, yaitu :
- Produk
- Harga
- Distribusi
- Promosi
1.
Produk
Segala sesuatu yang berupa barang dan jasa yang
ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi
guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan terhadap konsumen. Di dalam
strategi bauran pemasaran, produk merupakan unsur yang paling penting, karena
dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Tujuan utama dari produk adalah
untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan
bersaing atau mengatasi persaingan.
2.
Harga
Sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli
produk atau mengganti hak milik produk. Oleh karena menghasilkan penerimaan
penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta
share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan.
Dalam penetapan harga perlu diperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor
yang mempengaruhi secara langsung adalah harga bahan-baku, biaya produksi,
biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor lainnya. Faktor yang
tidak langsung, namun erat hubungannya dalam penetapan harga, adalah harga produk
sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara
produk subtitusi dan komplementer, serta potongan untuk para penyalur dan
konsumen.
Oleh karena itu, seorang produsen harus
memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas di dalam
penentuan kebikajakan harga yang akan ditempuh, sehingga nantinya dapat
memenuhi harapan produsen itu untuk dapat bersaing dan kemampua perusahaan
mempengaruhi konsumen.
3.
Saluran Distribusi
Produk mencapai pelanggan melalui saluran distribusi (distribution
channel). Saluran disrtibusi adalah rangkaian perusahaan atau individu
mana pun yang ikut serta dalam arus barang dan jasa dari produsen kepada
pemakai akhir atau konsumen.Menurut Sofjan Assauri dalm bukunya, bentuk pola distribusi dapat dibedakan atas :
a.
Saluran langsung, yaitu: produsen
konsumen.
b.
Saluran tidak langsung, dapat berupa :
1.
Produsen
pengecer
konsumen.
2.
Produsen pedagang besar/menengah pengecer konsumen
3.
Produsen pedagang besar pedagang menengah
pengecer konsumen
Permasalahan yang diutamakan dalam mata rantai saluran distribusi adalah
kelancaran penyampaian dan pemindahan barang serta hak milik atas penguasaan
produk tersebut, mulai dari pedagang besar, pedagang menengah, dan pengecer
sampai akhirnya ke tangan konsumen. Jadi saluran distribusi menyangkut aliran
produk dan hak milik atau penguasaan atas produk tersebut.
4.
Promosi
Berbagai kegiatan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel
promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public
relation, and direct marketing.
a.
Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal
dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat
bayaran.
b.
Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.
c.
Public relations and publicity, yaitu berbagai program
yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau
produk individual yang dihasilkan.
d.
Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu
atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi
pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon
tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat
penghubung nonpersonal lain.
VI.
Tujuan Sistem Pemasaran
Sistem pemasaran
melibatkan banyak kegiatan pemasaran yang mempengaruhi banyak pihak, seperti
pembelian, penjualan, maupun kelompok masyarakat yang menginginkan
produk-produk bermutu dengan harga wajar serta lokasi atau tempat yang mudah
terjangkau.
Ada empat alternative
yang menjadi tujuan system pemasaran, yaitu:
1.
Memaksimalkan konsumsi
Kegiatan-kegiatan
pemasaran yang telah dijalankan seharusnya dapat merangsang terjadinya konsumsi
maksimal yang pada gilirannya akan menciptakan produksi, kesempatan kerja, dan
kemakmuran maksimal bagi masyarakat.
2.
Memaksimumkan Kepuasan Konsumen
Kepuasan adalah tingkat proses
seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dia rasakan dengan
harapannya. Pada umumnya kalau kinerja/ hasil dibawah harapan konsumen akan
kecewa atau merasa tidak puas. Kalau kinerja/hasil sama dengan apa yang diharapkannya
konsumen puas, dan kalau di atas harapannya maka konsumen akan merasa sangat
puas. Ada beberapa cara mengukur dan mengamati tingkat kepuasan
konsumen/pelanggan yaitu :
a. Sistem Keluhan dan Saran
Misalnya dengan cara menyediakan
formulir dan kotak saran di tempat-tempat tertentu yang mudah dilihat oleh
konsumen. Diharapkan saran dan kritik dan konsumen tersebut dapat mengevaluasi
memperbaiki kinerja organisasi di masa mendatang. Kelebihan sistem ini adalah
murah dan mudah untuk diterapkan. Kekurangannya adalah kurang menggambarkan
secara rinci dan lengkap.
b. Survei Kepuasan Konsumen
Sistem keluhan dan saran
kadang-kadang dirasakan tidak memadai, karena tidak menggambarkan secara engkap
kepuasan dan kekecewaan konsumen. Berdasarkan penelitian ternyata banyak
konsumen yang merasa kecewa atau tidak puas terhadap suatu produk atau
pelayanan tidak menyampaikannya melalui kotak saran yang telah disediakan.
Beberapa konsumen mungkin merasa bahwa keluhannya tidak akan berlanjut atau
banyak yang tidak ditanggapi. Kelebihan sistem ini adalah menggambarkan keluhan
dan kepuasan konsumen secara lengkap karena beberapa buah pertanyaan telah
direncanakän dan dipersiapkan secara matang, misalnya dalam bentuk wawancara
atau kuesioner.
3.
Memaksimumkan Pilihan
Sistem pemasaran juga dipercaya akan
menyebabkan timbulnya beranekaragam produk, baik itu produk dan satu produsen,
maupun produk dan para pesaing. Dengan adanya beraneka ragam produk maka
konsumen atau pembeli memiliki kekuatan adu tawar (bargaining power) yang lebih
tinggi. Konsumen berhak memilih produk mana yang ia sukai sesuai dengan
keinginan dan daya beli masing-masing.
4.
Memaksimumkan Kualitas Hidup
Tujuan pemasaran yang meningkatkan
kualitas hidup merupakan tujuan yang bernilai bagi sistem pemasaran. Dengan adanya
sistem pemasaran, kualitas, persediaan, dan harga barang akan lebih berkembang
yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan atau kualitas hidup
masyarakat.
VII.
PENDEKATAN
DALAM MEMPELAJARI PEMASARAN
1. Pendekatan Seba Fungsi
Dari apa saja kegiatan pokok pemasaran, yaitu :
pembelian, pengangkutan, penjualan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan
resiko, standarnisasi dan grading, pengumpulan informasi pasar
2. Pendekatan Serba Lembaga
Dilihat dari lembaga atau organisasi yang
terlibat dalam pemasaran, misal : produsen, suplier, perantara dagang dsb
3. Pendekatan Serba barang (Pendekatan Organisasi Industri)
Studi tentang bagaimana barang berpindah dari
produsen ke konsumen akhir atau konsumen industri
4. Pendekatan Serba Manajemen
Dilihat dari pendapat manajer serta keputusan
yang diambil
5. Pendekatan Serba Sistem
Menyangkut elemen-elemen yang luas dalam sistem
pemasaran termasuk pendekatan serba fungsi, manajemen, produk, dan lembaga
Sumber:
Sofjan Assauri,
Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 183
E.
Jerome. Mc Carthy & Wiliam D. Perreault, Dasar-Dasar Pemasaran,
(Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 1996), hal. 35
Fuad, M. dkk, Pengantar
Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar