Riview Jurnal Akuntansi Komparatif Eropa
|
|
Nama Jurnal
|
Jurnal Akuntansi dan Keuangan
|
Volume
|
Vol. 4 No. 2 Oktober 2015
|
Judul Jurnal
|
Analisis Komparatif Kualitas Informasi Akuntansi dan
Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan International Finance Reporting Standard.
|
Download
|
|
Nama Penulis
|
Reni Hariyani dan Martini
|
Tanggal Jurnal
|
Oktober 2015
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis
serta membuktikan secara empiris apakah komparatif mengenai kualitas
informasi akuntansi dan kinerja keungan sebelum dan sesudah penerapan IFRS.
|
Metode Penelitian
|
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
ICMD (Indonesia Capital Market Directory), laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia, serta data penelitian ini dilakukan
pada perusahaan yang telah menerapkan IFRS yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2013 dengan jumlah sampel 7 perusahaan. Jenis penelitia
ini adalah penelitian event study
dengan menggunakan teknik analisis uji beda dengan uji Paired-Sample T Test.
|
Variabel Penelitian
|
Variabel penelitian yang digunakan adalah Curret Ratio, Debt to Equity Ratio, Net
Profit Margin, Harga Saham dan Laba Akuntansi.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil penelitian pada pengujian paired samples correlations diperoleh hasil korelasi antara
variabel current ratio yang
menghasilkan anga 0,518 dengan probabilitas (sig) 0,233. Hal ini menyatakan
bahwa korelasi antara sebelum dan sesudah penerapan IFRS berhubungan secara
tidak nyata, karena nilai probabilitas >0,05, debt to equity ratio yang menghasilkan angka 0,990 dengan nilai
probabilitas (sig) 0,000. Hal ini menyatakan bahwa korelasi antara sebelum
dan sesudah penerapan IFRS berhubungan secara nyata, karena nilai
probabilitas <0,05, net profit
margin yang menghasilkan angka 0,880 dengan nilai probabilitas (sig) 0,009.
Hal ini menyatakan bahwa korelasi antara sebelum dan sesudah penerapan IFRS
berhubungan secara nyata, karena nilai probabilitas <0,05, Harga saham,
yang menghasilkan angka 0,722 dengan nilai probalitas (sig) 0,067. Hal ini
menyatakan bahwa korelasi antara sebelum dan sesudah penerapan IFRS
berhubungan secara tidak nyata, karena nilai probabilitas >0,05, Laba
akuntansi yang menghasilkan angka 0,990 dengan nilai probabilitas (sig)
0,000. Hal ini menyatakan bahwa korelasi antara sebelum dan sesudah penerapan
IFRS berhubungan secara nyata, karena nilai probabilitas <0,05.
Hasil penelitian pada pengujian paired samples test diperoleh hasil T-hitung current ratio dengan nilai
probabilitas 0,338. Oleh karena probabilitas 0,338 > 0,05, maka Ho
diterima, yang berarti current ratio sebelum
dan sesudah penerapan IFRS adalah mean sebesar 1.3040 yaitu selisih rata-rata
current ratio sebelum dan sesudah
penerapan IFRS dengan sesudah penerapan IFRS. T-hitung debt to equity ratio adalah 0,355 dengan nilai probabilitas
0,735. Oleh karena probabilitas 0,7735 > 0,05, maka Ho diterima, yang
berarti debt to equity ratio sebelum
dan sesudah penerapan IFRS adalah sama atau tidak berbeda nyata. Dalam output
juga disertakan berbedaan mean sebesar 0,0882 yaitu selisih rata-rata debt to equity ratio sebelum penerapan
IFRS dengan sesudah penerapan IFRS. T-hitung net profit margin adalah 1.218 dengan nilai probabilitas 0,269.
Oleh karena probabilitas 0,269 > 0,05, maka Ho diterima, yang berarti net profit margin sebelum dan sesudah
penerapan IFRS adalah sama atau tidak berbeda nyata. Dalam output juga
disertakan berbedaan mean sebesar 1.320 yaitu sesilih rata-rata net profit margin sebelum dan sesudah
penerapan IFRS dengan sesudah penerapan IFRS. T-hitung harga saham adalah
0,347 dengan nilai probabilitas 0,741. Oleh karena probabilitas 0,741 >
0,05, maka Ho diterima, yang berrati harga saham sebelum dan asedudah
penerapan IFRS adalah sama atau tidak berbeda nyata. Dalam output juga
disertakan berbedaan mean sebesar 287,1514 yaitu selisih rata-rata harga
saham sebelum penerapan IFRS dengan sesudah penerapan IFRS. T-hitung laba
akuntansi adalah -0,897 dengan nilai probabilitas 0,0404. Oleh karena
probabilitas 0,404 > 0,05, maka Ho diterima, yang berarti laba akuntansi
sebelum dan sesudah penerapan IFRS adalah sama atau tidak berbeda nyata.
Dalam output juga disertakan berbedaan mea sebesar 1.3040 yaitu selisih
rata-rata laba akuntansi sebelum penerapan IFRS dengan sesudah penerapan
IFRS.
|
Kesimpulan
|
Kesimpulan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa berdasarkan
pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka penelitian yang
bertujuan untuk menganalisis perbedaan sebelum dan sesudah penerapan IFRS
pada tujuh perusahaan yang telah menerapkan IFRS menghasilkan kesimpulan
bahwa hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peristiwa penerpan IFRS
tahun 2012 tidak terdapat perbedaan pada kualitas informasi akuntansi yang
diproksikan dengan harga saham dan laba akuntansi. Serta tidak terdapat perbedaan
pada kinerja keuangan yang diproksikan dengan CR, DER, dan NPM pada periode
sebelum dan sesudah IFRS.
|
Tanggapan
|
IFRS telah diterapkan di Indonesia pada tahun 2012
meskipun pada penelitian ini tidak terdapat perbedaan mengenai kualitas informasi
dan laba akuntansi dengan sebelum penerapan standarisasi tersebut. Tetapi
menggunakan standarisasi atau aturan umum yang dapat dipakai di seluruh dunia
akan lebih baik, ini berarti standar yang dipakai oleh negara Indonesia adalah
standar yang dipakai oleh negara-negara maju sehingga dapat dikatakan kualitas
informasi yang dihasilkan tidak jauh berbeda.
|
Rabu, 29 Maret 2017
Review Jurnal Ke 3 (Akuntansi Komparatif Eropa)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar