Riview Jurnal
Akuntansi Internasional
|
|
Nama Jurnal
|
Jurnal
Akuntansi dan Keuangan
|
Volume/Halaman
|
Vol. 2 No. 2 Halaman 104 - 117
|
Judul
Jurnal
|
PENGADOPSIAN IFRS 3 PADA GOODWILL DALAM KOMBINASI BISNIS
(StudiLiteratur)
|
Nama Penulis
|
AmiliaYunizarEsfandari
|
Tanggal Jurnal
|
Oktober 2013
|
Download
|
|
TujuanPenelitian
|
-
|
Metode Penelitian
|
-
|
Variabel Penelitian
|
-
|
Hasil Penlitian
|
Pengadopsian
IFRS 3 ini memberikan banyak dampak dalam kombinasi bisnis. Dalam IFRS 3,
goodwill lebih merujuk kepada manfaat ekonomi masa depan. Suatu asset
mencerminkan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset lainnya yang
diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifikasi secara
individual dan diakui secara terpisah. PSAK 22 (reformat 2007) mensyaratkan bahwa
goodwill harus diamortisasi sebagai beban selama masa manfaatnya. Namun, IFRS
3 dan PSAK 22 (revisi 2010) menetapkan bahwa goodwill tidak lagi diamortisasi
melainkan diuji penurunan nilai setiap akhir periode dan nilai tercatat atas akumulasi
amortisasi dieliminasi (IFRS 3: paragraf B69 d dan b dan PSAK 22 revisi 2010
paragraf 65). Untuk goodwill negatif, yang timbul tidak akan diakui lagi sebagai
pendapatan yang ditangguhkan melainkan diakui sebagai keuntungan periode berjalan.
Goodwill negative terjadi ketika biaya perolehan lebih rendah daripada bagian
(interest) pengakuisisi atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi
(PSAK 22 reformat 2007 paragraf 46).Pengaruh lain dalam penerapan IFRS adalah
tidak digunakannya lagi metode pooling of interest dan hanya akan digunakan
purchasing method atau metode akuisisi. Implikasi atas ini adalah nilai
goodwill yang tercatatakan lebih besar. Bitter dan Rinker menjelaskan penggunaan
pooling of interest tidak lagi digunakan karena penerapannya didasarkan pada nilai
buku, yang mana pencatatannya secara retrospektif (berlakusurut). Sedangkan purchasing
method mencatat aset dan kewajiban perusahaan yang diakuisisi pada nilai wajar.
Imbalan kontinjensi (contingent consideration) juga terpengaruh akibat penerapan
IFRS 3. Hal lain yang terpengaruh atas penerapan IFRS 3 adalah mengenai biaya
akuisisi. Dalam akuisisi, terjadi biaya-biaya yang berhubungan dengan biaya akuisisi
seperti biaya jasa pengacara, akuntan, appraisal, dan biaya pihak ketiga yang
lain (Publikasi Ernst & Young, 2008:5). Jadi, praktik sebelum IFRS
diadopsi masih mengakui biaya akuisisi sebagai bagian dari kombinasi bisnis atau
dengan kata lain biayatersebutdikapitalisasi, yang perhitungan goodwill juga
akanterpengaruh. Pemisahan biaya-biaya tersebut dari nilai wajar bisnis yang
diakuisisi akan membuat nilai goodwill menjadi tetap atau cenderung menurun.
|
Kesimpulan
|
Goodwill
diperlakukan sebagai intangible asset dengan umur tidak terbatas dan bukan menjadi
subjek amortisasi. Melainkan diuji penurunan nilainya setiap akhir periode.
Dan nilai akumulasi amortisasi goodwill yang telah tercatatakan dieliminasi. Goodwill
negative tidak akan lagi diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan melainkan
langsung sebagai keuntungan yang dicatat dalam laporan laba rugi. Tidakdiperkenankannya
lagi penggunaan metode pooling of interest dan disyaratkan menggunakan metode
purchasing accounting. Sehingga, semua asset (termasuk goodwill) dan kewajiban
dinilai pada nilai wajar. Goodwill dalam kombinasi bisnis yang dilakukan secara
bertahap akan dihitung secara terpisah untuk setiap transaksi pembelian. Saat
ini biaya akuisisi dihitung secara terpisah atau dengan kata lain, tidak lagidimasukkan
dalam biaya kombinasi bisnis. Biaya akuisisi akan dibebankan pada periode terjadinya.
Akibatnya perhitungan goodwill akan mengalami penurunan.
|
Tanggapan
|
Berdasarkan penelitian
yang sudah dilakukan dapat memberikan maanfaat dan pengetahuan lebih bagi pembaca
mengenai konvergensi IFRS kedalam PSAK akan membawa pengaruh yang cukup besarbagi
bisnis di Indonesia. Hal ini dikarena itu Standar akuntansi keuangan melakukan
proses konvergensi secara penuh dengan IFRS. Namun dalam jurnal ini tidak memuat
tujuan penelitian, metode penelitian, dan variable apa yang digunakan. Hal
tersebut disayangkan Karena dengan tidakadanya hal tersebut membuat pembaca kurang
puas.
|
Rabu, 29 Maret 2017
Review Jurnal ke 1 (Akuntansi Internasional)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar