Karangan
adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam
satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil
pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Karangan adalah suatu bentuk karya
tulis yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan kepada para pembaca.
Berdasarkan tujuannya, karangan terbagi ke dalam 5 jenis karangan, diantaranya
adalah karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan peruasi. Di bawah
ini adalah jenis-jenis karangan yang biasa kita temukan sehari-hari.
1.
Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah suatu
bentuk karya tulis yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek atau benda
kepada para pembaca seolah-olah pembaca merasakan, melihat atau mengalami
sendiri topik di dalam tulisan.
Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi:
a. Melukiskan
atau menggambarkan suatu objek tertentu
b. Bertujuan
untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar
seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu
objek yang dideskripsikan
c. Sifat
penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat
berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
d. Penulisannya
dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis
(subjektif), atau sikap penulis
Contoh karangan
deskripsi pertama:
Lapangan sekolah kami berada tepat di tengah-tengah gedung sekolah. Di setiap
sisi lapangan terdapat taman-taman kecil dengan aneka bunga dan tumbuhan
lainnya. Lapangan tersebut berukuran setengah 100 x120 meter. Lumayan luas,
bukan? Selain untuk upacara penaikan bendera, kadang kami menggunakan lapangan
tersebut untuk bermain basket atau sepak bola. Di sebelah utara, tepatnya di
dekat kelas kami, terdapat tiang bendera. Adapun di sebelah timur dan barat
terdapat ring basket. Di bagian-bagian tertentu ada lubang yang berguna sebagai
pancang tiang untuk net voli atau net sepak takraw. (Somad, 2007).
Contoh karangan deskripsi kedua:
Kucingku
Aku
memiliki sebuah kucing yang bernama meow di rumah. Meow adalah jenis kucing
Persia yang dihadiahkan keapadaku setahun yang lalu. Seperti kebanyakan kucing
Persia lainnya, Meow sangat gemuk dengan bulu-bulu yang sangat halus menutupi
seluruh tubuhnya. Meow memiliki bulu berwarna putih seperti salju, hidung yang
sangat pesek, dan ekor yang panjang.
Meow sangatlah lucu, dia selalu mengikutiku kemanpun aku pergi. Dia juga sangat
manja terhadapku, setiap kali dia lapar, meow akan menjilati kakiku. Meow
sangatlah rakus, dia gemar menghabisi makanannya dan meminum susu dengan sangat
cepat. Tak hanya rakus, Meow juga pemalas, dia selalu menghabiskan harinya
dengan tidur di sofa rumahku.
2.
Karangan Narasi
Karangan
narasi adalah suatu bentuk karya tulis yang berupa serangkaian peristiwa baik
fiksi maupun non fiksi yang disampaikan sesuai dengan urutan waktu yang
sistematis dan logis. Pada karangan narasi terdapat tahapan-tahapan peristiwa
yang jelas, dimulai dari perkenalan, timbul masalah, konflik, penyelesaian dan
ending.
Ciri-ciri karangan narasi
1. Menyajikan suatu cerita yang berupa berita, peristiwa, pengalaman yang
menarik kepada pembaca.
2. Cerita-cerita tersebut disajikan dengan urutan kronologis yang jelas.
3. Ada konflik dan tokoh yang menjadi inti dari sebuah karangan.
4. Memiliki setting yang disampaikan dengan jelas.
5. Betujuan untuk menghibur pembaca dengan cerita-cerita yang disampaikan.
Contoh karangan narasi pertama:
Pertemuan yang Terindah
Pagi
hari itu aku duduk termenung di sebuah taman. Ku pandangi semua bunga-bunga
indah yang sedang bermekaran dengan indahnya. Ketika aku sedang menikmati
pemandangan dalam kesunyian, tiba-tiba aku mendengar jeritan seorang wanita
dari arah belakangku. Aku pun terdiam dan heran, lalu dengan penasaran aku
segera menuju sumber suara tersebut.
Betapa terkejutnya diriku ketika mengetahui bahwa jeritan tersebut berasal dari
seorang wanita manis berbaju biru. Lalu aku dekati wanita itu, “Kamu baik-baik
saja?” tanyaku. “Kamu siapa?” jawab wanita itu. Suaranya sangat lembut dan
wajahnya yang manis membuat aku terpana oleh pendangan sesat itu. Tanpa sadar
bibirku mengeluarkan kata, “Aku mendengar suara teriakan, jadi ku kira Anda
sedang dalam masalah,” “oh, aku tidak apa-apa, hanya terkena duri yang ada di
tumbuhan ini” jawabnya. Lalu terjadi hening yang panjang dan terjadi pergolakan
di dalam hatiku, ingin rasanya berkenalan dengan dirinya, tetapi aku takut.
Tak berapa lama, wanita itu pergi meninggalkanku yang berdiri bodoh tanpa
berani berkenalan dengannya. Aku pun menyesal, hingga saat ini aku selalu pergi
ke taman itu dan berharap bisa bertemu, “gadis manis berbaju biru” itu sekali
lagi.
Contoh karangan narasi kedua:
Minggu, 23 April, Pukul 08.00 pagi,
peserta perjalanan ”Susur Sungai Cikapundung” sudah mulai berkumpul di
sekretariat KMPA di Sunken Court W–03. Satu jam kemudian, rombongan berangkat
menuju Curug Dago, dengan sedikit naik ke arah hulu di mana perjalanan itu
dimulai. Tanpa ragu, peserta mulai menyusuri Cikapundung meskipun ketinggian
air hampir mencapai sebatas pinggang. Ketinggian air pun meningkat sekitar 50
cm setelah hujan deras mengguyur Bandung hampir sehari penuh kemarin, Sabtu 22
April 2006. Hari tersebut bertepatan dengan Hari Bumi.Derasnya air Sungai
Cikapundung tidak mengecilkan hati para peserta yang mengikuti acara ”Susur
Sungai Cikapundung”. Acara ”Susur Sungai Cikapundung” ini merupakan salah
satu acara dari serangkaian kegiatan Pekan Hari Bumi se–ITB yang diadakan oleh
Unit Kegiatan KMPA (Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam) yang bekerja sama dengan
PSIK (Perkumpulan Studi Ilmu Masyarakat). Acara ”Susur Sungai
Cikapundung” ini diikuti oleh 24 orang yang terdiri atas berbagai unit
kegiatan ITB seperti PSIK, KMPA, Teknik Pertambangan, Nymphea, Planologi
dan 3 orang pelajar dari SMP al-Huda dan satu pelajar dari SMK Dago. (Somad,
2007).
3.
Karangan Eksposisi
Karangan
eksposisi adalah sebuah karangan yang berisi tentang penjelasan-penjelasan atau
pemaparan mengenai suatu informasi kepada pembaca. Tujuan karangan ini adalah
untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada pembaca.
Ciri-ciri
/ karakteristik karangan eksposisi:
a. Menjelaskan
informasi agar pembaca mengetahuinya
b. Menyatakan
sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
c. Tidak
terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d. Menunjukkan
analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e. Menunjukkan
sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Contoh karangan eksposisi pertama:
Cara menanam singkong
Singkong adalah tumbuhan umbi akar yang kaya akan
karbohidrat. Singkong sangat mudah untuk ditanam dengan hanya meletakan batang
singkong di tanah singkong akan tumbuh. Tak hanya itu singkong juga dapat
tumbuh di semua jenis tanah. Meskipun proses penanamannya sangat mudah, proses
penanaman singkong memerlukan perhatian khsusus untuk hasil yang maksimal
sebagi berikut:
Pilihlah batang singkong yang paling bawah, potong kira-kira sekitar 15 cm dan
tajamkan ujungnya. Kemudian letakan pada tempat yang lembab selama 2 minggu
hingga tumbuh tunas kecil.
Setelah 2 mingggu, tanam singkong pada tanah yang sudah digemburkan sebelumnya.
Usahakan jangan menanam singkong saling berdekatan karena akan mengganggu umbi
yang akan dihasilkan. Tancapkan ujung singkong pada tanah jangan terlalu dalam
agar singkong mudah di cabut saat panen.
Demikianlah cara menanam singkong yang baik untuk mendapatkan hasil panen yang
maksimal dan menguntungkan.
Contoh karangan eksposisi kedua:
Flu burung adalah suatu
penyakit menular yang disebabkan oleh virus inluenza yang ditularkan oleh
unggas yang dapat menyerang manusia. Nama lain dari penyakit ini antara lain
avian inluenza. Adapun definisi dari berbagai kasusnya adalah sebagai berikut.
1. Kasus
Suspect
Kasus suspect adalah kasus seseorang yang menderita ISPA dengan gejala
demam (temperatur 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau beringus
serta dengan salah satu keadaan. Hal ini terjadi biasanya karena seminggu
terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit flu burung. Kemudian,
orang tersebut kontak dengan virus lu burung yang dalam masa penularan. Hal
lainnya jika orang yang bekerja pada suatu laboratorium dan sedang memproses
spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung.
2. Kasus
Probable
Kasus probable adalah kasus suspect disertai
salah satu keadaan bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus
inluenza A (H5N1). Misalnya, test HI yang menggunakan antigen H5N1 dalam waktu
singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal pernapasan atau meninggal dan
terbukti tidak adanya penyebab lain. (Somad, 2007).
4.
Karangan Argumentasi
Karangan
argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat atau argument penulis tentang
suatu hal. Karangan ini bertujuan untuk meyakinkan penulis agar memiliki
pandangan yang sama akan suatu hal dengan pandangan penulis.
Ciri-ciri / karakteristik karangan
argumentasi:
a. Berusaha
meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga
kebenaran itu diakui oleh pembaca
b. Pembuktian
dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
c. Dalam
argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
d. Dalam
membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi
dan menjauhkan subjektivitas
e. Dalam
membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam
pola pembuktian
Contoh karangan argumentasi
Smart Phone Stupid People
Saat ini kita telah mamasuki zaman tekhnologi yang luar
biasa perkembangannya. Semua urusan manusia sekarang sudah dimudahkan oleh
hadirnya tekhnologi ini. Salah satu tekhnologi yang sangat berkembang saat ini
adalah alat komunikasi atau telephone pintar. Namun, tanpa kita sadari
telephone pintar selama ini membuat manusia menjadi bodoh dan malas.
Kenapa bisa seperti itu? Hal ini bisa terjadi karena kita telah dimanjakan
dengan fitur-fitur yang ada. Kemudahan informasi yang bisa didapatkan manusia
tersebut membuat manusia semakin malas untuk mencari atau mempelajari suatu
informasi sehingga mereka akan terbiasa untuk mengandlkan smart phone.
Tak hanya itu, smart phone juga membuat manusia menjadi pasif dan acuh tak acuh
dengan lingkungannya. Ada banyak fitur-fitur yang dapat mengalihkan manusia
dari dunianya seperti game, social media, video, dan musik, fitur-fitur
tersebut membuat manusia sibuk terhadap smart phone bahkan saat kumpul bersama
teman pun mereka saling sibuk dengan smart phonenya masing-maing.
Yang terakhir adalah smart phone menghilangkan budaya-budaya yang ada di dalam
masyarakat. Saat ini ada fitur peta atau GPS yang memudahkan manusia mencari
tempat, kemudahan itu membuat nilai menyapa seseorang di jalan untuk bertanya
menjadi hilang. Padahal dengan bertanya mereka bisa saja menjadi teman yang
baik.
Demikianlah pengaruh buruk smart phone yang tidak kita sadari telah membuat
mansia, malas, bodoh, dan pasif. Padahal manusia adalah makhluk sosial yang
harus bersosialisasi dan berinteraksi dengan manusia lainnya.
5.
Karangan Persuasi
Karangan
persuasi adalah salah satu bentuk karya tulis yang berisi ajakan-ajakan kepada
para pembacanya untuk melakukan atau mempercayai suatu hal. Sama halnya dengan
karangan argumentasi, karangan persuasi juga dilengkapi dengan
pendapat-pendapat penulis yang disertai dengan pembuktian agar pembaca yakin
dan mau mengikuti apa yang disampaikan oleh penulis. Karena sifatnya yang
berupa ajakan, karangan ini bertujuan untuk meyakini pembaca yang disampaikan
oleh penulis untuk melakukan atau mempercayai sesuatu.
Ciri-ciri/karakteristik karangan persuasi
1. Karangan ini bersifat mengajak para
pembacanya
2. Memiliki alasan-alasan yang kuat
berupa data, fakta, dan lain-lain untuk meyakinkan pembaca.
3. Karangan ini berusaha menghindari
konflik agar pembaca tidak kehilangan kepercayaan.
4. Karangan ini berusaha mendapatkan
kesepakatan atau kepercayaaan antara penulis dan pembaca.
Contoh karangan
persuasi pertama:
Jika senang bepergian, Anda tentunya memiliki banyak persiapan dalam menghadapi
liburan ini. Persiapan yang terpenting adalah kesehatan fisik. Anda tidak
mungkin dapat berlibur jika terserang penyakit. Oleh karena itulah, kami
ciptakan sebuah produk multivitamin terbaik. Selain vitamin A, B Kompleks, dan
vitamin C, multivitamin ini pun diperkaya oleh vitamin D yang dapat menguatkan
tulang, serta vitamin E agar kulit Anda senantiasa sehat. Dengan tubuh yang
sehat dan bugar, berbagai aktivitas dapat Anda lakukan dengan bersemangat. Jika
Anda ingin senantiasa sehat dan mendapatkan khasiat dari Xavier-C, segera
kunjungi apotek terdekat di kota Anda. Dijamin, Anda tidak akan pernah merasa
kecewa. (Somad, 2007).
Contoh
karangan persuasi kedua:
Ayo Hidup Bersih
Hidup bersih merupkan dambaan bagi semua orang, Dengan
perilaku hidup bersih, akan menciptakan lingkungan yang sehat sehingga akan
berdampak baik pula bagi penghuninya. Seperti yang ada pada pepatah latin, di
dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, oleh karena itu, marilah jaga
lingkungan kita agar menjadi bersih.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk berperilaku hidup
bersih yaitu, bersihkanlah lingkungan terdekat seperti rumah, halaman, dan
lingkungan sekitar rumah. Dengan lingkungan yang bersih, semua bibit penyakit
tidak akan tumbuh dan berkembang. Kemudian jaga pula kebersihan diri sendiri
seperti, mandi yang teratur, menyikat gigi, dan memotong kuku. Menjaga
kebersihan tubuh dengan teratur membuat kita terhindar dari berbagai macam
penyakit. Dan yang terakhir konsumsilah makanan sehat dan bergizi agar tubuh
menjadi sehat dan kuat.
Perilaku hidup bersih di atas sangat penting untuk dilaksanakan
agar kita sehat dan terhindar dari penyakit. Oleh karena itu, mulai dari
sekarang marilah kita semua menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan diri dan
kebersihan makanan kita.
Karangan
Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah biasa
disingkat Karya Ilmiah (Scientific Paper)-- adalah
tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya
ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Karya ilmiah sering
juga disebut "tulisan akademis" (academic writing)
karena biasa ditulis oleh kalangan kampus perguruan tinggi --dosen dan
mahasiswa. Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi berupa penjelasan (explanation),
prediksi (prediction), dan pengawasan (control).
Karakteristik
Karya Ilmiah
Karakteristik karya ilmiah yang membedakannya
dengan tulisan non-ilmiah antara lain:
- Mengacu
pada teori sebagai landasan berpikir (kerangka pemikiran) dalam
pembahasan masalah.
- Lugas
--tidak emosional, bermakna tunggal, tidak menimbulkan interprestasi lain.
- Logis
--disusun berdasarkan urutan yang konsisten
- Efektif
--ringkas dan padat.
- Efisien
-- hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah
dipahami.
- Objektif
berdasarkan fakta --setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu
apa adanya, sebenarnya, dan konkret.
- Sistematis
--baik penulisan dan pembahasan sesuai dengan prosedur dan sistem yang
berlaku.
Jenis-Jenis
Karya Tulis Ilmiah
1. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif. Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau
dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan).
Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik
tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah mahasiswa
umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik
berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran
tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan
runtut dengan disertasi analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk
memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas
inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Sistematika Makalah:
1. Pendahuluan
2. Pembahasan
3. Kesimpulan
2. Kertas
Kerja
Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya
sama dengan makalah, namun dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam dan
dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh
ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa diterima
atau dimentahkan oleh forum ilmiah.
3. Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di
kalangan akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan
pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3).
Sistematika penulisannya sama dengan artikel atau makalah, tergantung panduan
yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.
4. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang
studi S1 (Sarjana). Skripsi berisi tulisan sistematis yang mengemukakan
pendapat penulis berdasarkan pendaagt (teori) orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik
bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di
laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam
segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebih di bidang spesialisasinya.
Proses penyusunan skripsi
berbeda-beda antara satu kampus dengan yang lain. Namun umumnya, proses
penyusunan skripsi adalah sebagai berikut:
·
Pengajuan judul skripsi
·
Pengajuan proposal skripsi
·
Seminar proposal skripsi
·
Penelitian
·
Setelah penulisan dianggap siap dan selesai,
mahasiswa mempresentasikan hasil karya ilmiahnya tersebut pada Dosen Penguji
(sidang tugas akhir).
·
Mahasiswa yang hasil ujian skripsinya diterima
dengan revisi, melakukan proses revisi sesuai dengan masukan Dosen Penguji.
5. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang
studi S2 (Pasca Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan
skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri.
6. Disertasi
Disertasi --disebut juga "Ph.D Thesis"-- adalah karya tulis
ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar
Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang
terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa
temuan orisinal..
Ciri-Ciri
Karangan Ilmiah
Dalam karya
ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu:
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi
penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya
ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.
Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Selain ciri-ciri di atas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri,
antara lain:
- Kejelasan, artinya semua yang dikemukakan tidak
samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih
-
Kelogisan, keterangan yang dikemukakan masuk akal
-
Kelugasan, pembicaraan langsung pada hal yang pokok
- Keobjektifan, semua keterangan benar-benar aktual, apa
adanya.
- Keseksamaan, artinya berusaha untuk menghindari diri
dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya
- Kesistematisan, semua yang dikemukakan disusun menurut
urutan yang memperlihatkan kesinambungan
- Ketuntasan, segi masalah dikupas secara mendalam dan
selengkap lengkapnya.
Manfaat
Penyusunan karya ilmiah
Menurut
sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari
kegiatan tersebut.
1. Penulis
dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum
menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya
dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis
dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil
sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis
dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan
dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4. Penulis
dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan
fakta secara jelas dan sistematis.
5. Penulis
dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis
turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat
Syarat menulis karya ilmiah
1. Motivasi
dan displin yang tinggi
2. Kemampuan
mengolah data
3. Memampuan
berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. Memampuan
berbahasa
Karangan Semi ilmiah
Karangan semi Ilmiah adalah karangan ilmu
pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang
baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal,
kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar
atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya
mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan
karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena
jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot,
dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Terdapat juga pengertian lain, dimana karangan
ilmiah populer diartikan sebagai karya tulis yang berpegang kepada standar
ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum yang mudah dipahami oleh
masyarakat awam dan layout yang menarik sehingga masyarakat lebih tertarik
untuk membacanya. Karangan ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan
menyadur, mengutip, dan meramu informasi dari berbagai tulisan orang lain,
daripada menulis murni gagasan, pendapat, dan pernyataan sendiri.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah
popular, yaitu :
- Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
- Fakta yang
disimpulkan subjektif
- Gaya bahasa
formal dan popular
- Mementingkan
diri penulis
- Melebih-lebihkan
sesuatu
- Emotif, kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak
sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
- Persuasif, penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk
meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup
informative.
- Deskriptif, pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan
subjektif.
- Kritik tanpa dukungan bukti.
Jenis karangan semi-ilmiah
- Artikel Ilmiah Populer
artikel ilmiah populer, yaitu artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya
bahasa populer (bahasa media/bahasa jurnalistik) untuk dimuat di media
massa (suratkabar, majalah, tabloid).
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara
ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Artikel ilmiah ditulis lebih
bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena
ditulis bukan untuk keperluan akademik, tetapi untuk
"dikomunikasikan" kepada publik melalui media massa
- Editorial adalah artikel yang menyajikan pendapat surat
kabar terhadap suatu isu
- Opini adalah perkiraan, pikiran, atau tanggapan tentang
suatu hal (seperti orang atau peristiwa
Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan
yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu
formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah,
yaitu:
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
- Fakta yang disimpulkan subyektif,
- Gaya bahasa konotatif dan populer,
- Tidak memuat hipotesis,
- Penyajian dibarengi dengan sejarah,
- Bersifat imajinatif,
- Situasi didramatisir,
- Bersifat persuasive,
- Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis
yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
·
Cerpen
: Suatu
bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu
alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas.
- Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari
pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup
dengan pesan moral yang mengandung makna hidup.
- Novel : Bentuk sastra yang paling
popular di dunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsure
intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.
- Drama : Suatu aksi atau perbuatan.
Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan
oleh actor.
Sumber:
·
http://rajarayu.blogspot.co.id/2014/03/tugas-bahasa-indonesia-pengertian.html